Saturday, April 22, 2006

loosing someone again

Bang Hendri kemarin pagi pulang kampung , he just lost his brother, my brother in law. Died at the age 34, it was an accident,leaving Sindi, kevin's cousin daddy-less.Meninggal dalam perjalanan ke pabrik tempat dia bekerja di Riau sana.
Bang pendi, was a very funny person. perawakan nya yang gempal sudah bisa membuat gue tertawa, belum kalau beliau bercerita. walapun gue ngga ngerti dia ngomong apa (karena beliau kalau cerita pakai mother tounge-nya), mimik muka dan gestur nya semua bergerak. Suasana rumah mertua gue yang sepi bisa berubah ramai, riuh rendah kalo almarhum datang.
Waktu gue nikah dulu (almost three years ago), anaknya baru lahir, jadi setelah acara selesai, beliau pulang lagi,tak sempat mengajaknya jalan2x.
tapi gue ingat gue pernah berjanji mengajak dia dan keluarganya ke Bandung, one day kalo dia kembali ke Jakarta.
Dan janji itu tak akan pernah gue tepati.

Monday, April 17, 2006

Anakku 2 tahun!



Hari ini my little princess genap 2 tahun.
Selamat Ulang Tahun ya sayang, semoga doa2x ayah dan bunda dikabulkan Allah swt. Amin

RESE!

Sandiwara apalagi yang dimainin manajemen.
Dulu promosi gue ditangguhkan, alasannya ngga masuk akal : divisi gue udah 4 orang yang promosi dan sebagai junior (junior darimana, waktu itu gue dah 3 tahun kerja) gue dianjurkan “mengalah” dengan para senior.

dan minggu lalu
Ada 4 orang yang dipromosiin, salah satunya bahkan baru dipromosiin tahun lalu.
Jumat lalu, sato orang dipromosiin
Total yang mendapat promosi 5 orang.
Gue bukannya iri, they deserve it somehow. Tapi kenapa tahun lalu gue ditunda, dengan alasan kebanyakan yang dipromosiin sedangkan tahun ini 5 officer naik pangkat! Ughhh! Life sure not fair for somepeople

Tuesday, April 11, 2006

peran kecil

Hari ini Pak Ngatirin kembali bekerja,
Minggu lalu beliau tidak masuk kantor.
Ayahnya berpulang, dia pun ijin.
Pak Ngatirin, pria paruh baya itu tiap pagi harus datang sebelum jam 7.00 pagi, mencuci gelas karyawan, mengisi gelas tersebut dengan air dan mendistribusikan gelas-gelas tersebut kepada karyawan. Beliau harus menghapal kepemilikan dari gelas-gelas tersebut. Mungkin ada 200 karyawan yang ada di lantai tempat gue bekerja ini, berarti minimal 200 gelas yang dia hapalkan siapa pemiliknya.

Agak siang sedikit, beliau harus mengantar dokumen, form transaksi keuangan, dll. Semua tanpa komplain berarti dari karyawan.
Pada saat matahari ingin beristirahat pun, beliau harus mengedarkan form makan lembur dan keluar kantor untuk berbelanjan keinginan perut karyawan yang lembur.
Mungkin beliau baru pulang ke rumah jam 9 malam, sesudah shubuh pun harus meluncur kembali dengan sepeda motor tuanya ke Sudirman.

Dan seminggu yang lalu beliau tidak ada…
Para karyawan harus mencari gelas-nya ditumpukan gelas-gelas kotor.
Para karyawan harus mencuci termos dan gelasnya masing-masing.
Para karyawan harus mengantar sendiri dokumen yang ingin dikirim ke mailing room, mengantar sendiri form transaksi keuangan ke bagian pembukuan dan belanja makan lemburnya sendiri.

Para karyawan berjumlah 200 orang tersebut kelimpungan, kasak-kusuk, pekerjaannya sedikit terhambat.

Yah, sering kita meremehkan kerja seorang Ngatirin dan Ngatirin2x lain dikantor manapun. Adakah ucapan “Trima Kasih” kita lontarkan ketika gelas tersebut telah tiba di meja?