Monday, December 25, 2006

Prison Break vs Barney

pas bulan puasa kemaren, pernah chatting dengan si tukang sate kulit , sebentar2x jeng ini permisi, mau nonton Prison Break dulu ya, pas iklan gue balik lagi, begitu ujarnya. Penasaran juga jadinya, kata temen gue di cabang Batam, Lubeck, this is must see TV series. Lubeck 'taste'nya emang rada2x tinggi (baca buku aja tulisannya Albert Camus gethooo), kalo dia bilang bagus, pasti beneran bagus.
Hunting tuh DVD, complete season (katanya,ternyata cuma ampe 13 episode) kamis, tiga minggu lalu, ditonton weekendnya. Ugh, ternyata disc 1 nya parah banget, jadi ngga ngerti ceritanya apaan. Sempet nanya di forum Blogfam, jalan ceritanya gimana. baru jumat lalu chatting lagi ama si tukang sate, ternyata si scofield ini (diperankan oleh Wentworth Miller) ngerampok Bank, biar bisa dipenjara ama kakaknya Lincoln Burrows, yang bakal dihukum mati for a crime that he didn't commit. Jadi mereka mau kabur dari penjara. Ceritanya intinya gitu lah. Seru banget, scofiled a.k.a fish ini ternyata insinyur sipil (pantes aja mbak hani demen, satu jurusan...B-)) . Doi ngerti banget desain penjara Fox River ini, blueprint-nya bahkan dirajah di upper body-nya. Top kan!
Mana Wentworth Miller ganteng banget deh (dari websitenya baru tau ternyata dia multi racist, darah american african, lebanon, syiria, jahudi, german,de el el...pantes ganteng) . Status YM gue aja jadi "can't take my eyes on Miller".:x
Nah, kemaren sabtu, pas gue lagi nonton episode dimana si Fish ini, jebol westafel yang ada di cell-nya, (tembus ke pipa2x gitu deh nantinya), terus mereka-reka nanti kaburnya lewat mana, sementara teman cell-nya si Sucre nungguin di cell mereka, panik karena sudah lebih 10 menit Fish belom nongol juga, sementara para pertugas bentar lagi datang buat ngecek para tahanan, tegangggggggg banget bow...tiba2x layar TV item semua, DVD player gue (di)mati(in).

"kakak mau nonton Barney aja lah bunda..."
:((X(
*longsigh*, nunggu mereka tidur dulu deh.

Saturday, December 23, 2006

renunganku di malam jumat

waktu menunjukkan pk 19.15,ketika aku keluar kantor, kamis malam kemarin. terhenyak sebentar ketika menuju pintu luar, hujan mengguyur Jakarta tanpa ampun. Sempat bimbang apakah balik ke lantai 5 lagi, atau tetap menuju halte Ratu Plaza, tempat bus trans bintaro menaikkan penumpang, karena jadwal KRL AC Sudirman - Serpong terakhir sudah lewat sejam yang lalu.

Payung lipat aku kembangkan, menyebarang menuju halte. dari atas jembatan terlihat di depan Hotel Atlet Century antriannya padat sekali. Aku tetap berjalan menuju Ratu Plaza, tak tampak tanda-tanda bus telah datang, kemudian memutuskan ke Halte Plaza senayan, menembus jalan pintas dibelakang gedung Ratu Plaza, berharap bus sebelumnya 'stuck' di depan hotel.

Waktu menunjukkan pukul 19.30 ketika sampai di halte Plaza Senayan, penjual tiket bus mengatakan, bus dengan jadwal 7 malam pun belum datang. *sigh* , pastinya calon penumpang membludak, malas banget berjejal di bus walaupun Ber-AC. Belum waktu tempuh yang pasti lebih lama, pengalaman duapuluh dua tahun di Jakarta, kalau hujan lebat ekivalen macet dimana-mana.

Akupun memutuskan ke stasiun Palmerah, memakai jasa Perumka, apapun jenis keretanya, karena jadwal kereta AC tidak ada selarut ini. Seorang tukang ojek kutawar untuk jasanya, kamipun meluncur ke Palmerah. tak sampai 10 menit.

Loket tiket ditutup, seorang lelaki menyarankan aku ke ruang kepala stasiun.


"nanti bu, keretanya jam 20.15" jawabnya asal-asalan ketika kutanyakan jadwal kereta
"beli tiketnya dimana,pak?"
"nanti didepan dibuka" ketus
"kereta apa,pak?"
"lang sam"

*long sigh*

"KRL ekonomi jam 7 tadi dibatalkan"
"wah, pasti banyak deh penumpangnya yang terangkut,penuh nih pastinya"

samar-samar aku mendengan percakapan dua wanita yang berdiri tak jauh dariku.
mataku menatap anak-anak jalanan yang berkeliaran di sekitar kereta. Usia meraka tampaknya belum akil balik, tetapi telinga mereka telah ditindik dan dihias, dan sebatang rokok disela jari meraka. belum kata-kata kotor yang kerap keluar dari mulut mereka.

***
"assalamua'laikum, dek" kata Peni, kepada seorang pengamen cilik yang 'menawarkan jasanya' di sebuah warteg, di Simpang Dago 5 tahun lalu. tempat kami mengisi perut.
"hmmm" jawab si pengamen bingung
"kamu muslim?"
"iya, teh"
"kalo saya sapa assalamu'alaikum, kamu harus jawab apa?"
"wa'alaikum salam"
"begitu donk, ini..." selembar limaribuanpun berpindahtangan
pengamen cilik pun bergegas pergi
"eits, bilang apa"
"terima kasih,teh"
"kembali" senyum dimuka Peni mengembang, seorang aktivis dakwah di kampusku dulu, salah satu teman terdekat kami.

aku, alia, novita dan iin saling bertatapan
"duh, tu anak, rajin banget seh kasih ceramah, kasih 500 perak aja juga seneng tuh pengamen"
dumelan kami saat itu.

***
ingatanku kembali ke lima tahun lalu, saat kami, yang saat itu baru lulus kuliah berlibur sejenak di Bandung.
yah, kita jugalah yang sering keras kepada mereka, sehingga hati mereka pun keras, tak banyak orang seperti Peni yang untuk sejenak melembutkan kekerasan itu.

"KRL ekonomi dari depok jurusan serpong masih tertahan di stasiun cawang, KRD rangkas bitung berangkat dari tanah abang"
sayup-sayup aku mendengar pengumuman

"mending nunggu KRL ato naik langsam aja ya,mbak" tanya ku pada seorang wanita yang beridri diseblah ku
"mending langsam aja,mbak, KRL bisa aja lebih lama"
"suka penuh ngga,mbak?"
"penuh banget,mbak. mending mbak didepan aja"

didepan maksudnya adalah di lokomotif, biasanya tidak begitu ramai, tapi ada 'tarif khusus' yang dipungut.
akupun mengikuti beliau kedepan
tak lama KRD berhenti tepat didepanku, dan aku segera naik. Cuma ada 10 orang disana, tak lama petugas pun memungut 'tarif khusus' tersebut.

"bliau dapat 20 ribu malam, ini, 600 ribu berarti sebulan,per sekali jalan"
angka yang cukup besar, walaupun masih jauh dari cukup untuk meghidupi keluarga, itupun kalo tidak dibagi-bagi rekan sejawat.

Tak lama kereta bergerak,menuju Stasiun Kebayoran. Penumpang berjubel disana. Banyak orang yang berlari kebelakang, mencoba menaiki rangkaian 8 gerbong dibelakang loko ini, hanya ada 3 orang yang naik ke loko.
tak lama kereta bergerak kembali ke stasiun Pondok Ranji

'ngapain mereka sempit-sempit di gerbong'
'penuh,sesak,gelap, bau pula'
pikirku selama perjalanan.
kali itu, kali aku kedua memakai jasa kereta Lang Sam, kereta benar-benar merakyat, kereta yang sering dijadikan bahan guyonan segerbong dengan kambing dan ayam.

'disini bayarnya kan cuma 2 ribu, ngapain bela-belain gratis siy di gerbong'

memang sudah rahasia umum, penumpang kereta ini jarang yang membayar resmi unutk tiket seharga Rp 1.500.

'emang mereka sulit ya, bayar 2000 ribu aja, ganggu cahflow mereka'
'dua ribu nominal lebih kecil dari sebotol NU Tea yang nyaris aku konsumsi setiap hari'

how lucky I am,ngga tiap hari harus berdesak2xan , demi menghemat 2 lembar seribuan.

Monday, December 18, 2006

leaving on a jet plane


Not In Malaysia,
Nor in Saudi Arabia,
But India,
Mombay to be precise
The place where he’ll make the ends meet.


When I kissed him goodbye, I cried,
and he laughed.
He said not to worry because it's just another of his regular work.
Despite the fact that now,
it is hundreds thousand miles away
and more than a month away.
And what he doesn't know,
part of me is missing when he left.

hiks, hiks, jadi into this song banget deh...
'cintakan membawamu,
kembali disini,
menuai rindu,
membasuh sepi,
bawa serta dirimu,
dirimu yang dulu,
mencintaiku, apa adanya'

By Dewa 19

Tuesday, December 12, 2006

janjiku di pagi kemarin

arienda wrote:

Dear Temans,
Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun...
Telah berpulang ke Rahmatullah suami dari teman/sahabat kita, Yuliana Martin (
Ana) . Angkatan 1996 Kelas 3 A1, kemarin hari Minggu 10 Desember 2006 jam 9.00.
Jenazah telah dikebumikan kemarin sore.
Ana dapat dihubungi di 0815XXXXX.
Semoga keluarga yang ditinggalkan, terutama Ana teman kami, dapat tabah dan tawakal.


She's my mate from SMP through SMA, kalo tidak salah belum lama menikah, setidaknya aku menikah lebih dulu. Kata Arien, kecelakaan mobil.

To dearest Ana,
my deep condolence for your lost,
segala doa kupanjatkan,
agar engkau mampu melewati semua ini.

And Dear Almighty God,
I made a promise,
Gue ngga bakal misuh-misuh, ngedumel ngga jelas,
kalo abang ngga matin lampu kamar mandi ketika keluar,
kalo abang telat ngjemput di stasiun,
kalo abang abis dinas cuma bawa oleh2x buat Kezia dan Kevin,
kalo abang makan suka ngga nungguin gue pulang kantor,
kalo abang lebih suka menghabiskan weekend dengan tidur dibandingin nemenin gue belanja,
kalo abang suka ngga nutup pintu lemari,
but please,
bring him back to us, God
we still need him,
my babies still need him.

Thursday, December 07, 2006

Weekend In Jogja Day Two

Cerita 26 NOvember 2006
jam 7 kami sudah siap dan siap2x sarapan. Para lelaki masih terlelap, ternyata kemaren mereka pada dugem mumpung pulang ngga bakal ditanya ama anak bini. Setelah sarapan kami mengeksekusi Day Two Plan

PASAR BERINGHARJO!

Photobucket - Video and Image Hosting

terletak di depan MIROTA.
Agak sepi pasar walaupun sudah jam 8 lewat , ternyata hari itu di Joga (di banten juga siy, maap ya kang Jul, suara untuk anda kurang 2,saya dan hendri) ada Pilkada.
Errrr, milih apa ya? Gurbenur? Apakah gurbenur sana harusnya Sri Sultankah????
Photobucket - Video and Image Hosting
ENnwei, laper mata deh kalo liat kain2x yang cantik ini. Apa daya ATM Niaga jauh sekali.
Sesaat mengisi kantong belanjaan, tak lama gue menyusuri Malioboro untuk melihat pernak-pernik yang lain. Entahlah mengapa, napsu belanja gue lagi menguap, keknya males banget deh tawar menawar, padahal yang sandal, gelang, hiasan rumah, de el el itu lucu-lucu dan menarik.
Berkumpul kembali jam setengah 12, kami ke bakpia 25, gue membeli bakpia rasa keju dan makanan lain.
Kembali ke hotel, gue pengen beli Caping yang gue liat di Prambanan, lucu aja kayaknya Kezia make' itu pas jalan ke sekolah, ,jadi gue balik ke Malioboro lewat jalan belakang hotel. Sayang ngga ada yang jual, gue malah beli kuda lumping buat Kevin. :-D.

We had Nasi Gudeng for lunch di yu YUn. Lokasinya ngga jauh dari Kampus UGM dan agak (emang siy) masuk Gang.
Acay dan Dede ngga bisa makan, kemanisan.
'Seperti makan nasi pakai permen saja' komentar Ko Acay. Dede juga orang Batak, ngga biasa makan manis. Biasalah setelah itu kami foto2x ngga mutu aja. :)
Photobucket - Video and Image Hosting
Setelah makan siang, baru jam 2-an. Bang joseph pengen melihat jaminan yang dibiayai, kita2x pada BT muter2x ngga jelas. Sebelum Jam 3 udah nyampe deket Bandara, gue melihat plang CANDI SIMBASARI ngga jauh dari situ, jadilah gue minta pak supir mengarah kesana. Kami foto2x disana.

Photobucket - Video and Image HostingPhotobucket - Video and Image Hosting

Candi kabarnya didirkan oleh ABAD 8 ato 9, baru ditemukan tahun 1966. Sayangnya penjaga lokasi candi tidak ramah, tidak tau menau dan tidak mau cari tau juga tentang (seharusnya) objek wisata yang blio jaga. Huuuh, mental orang Indonesia banget seh!
Coba kalo seandainya kami turis asing, kan malu tuh! Yang mas Hari pegang itu adalah lambang kesuburan, konon kabarnya kalo pengen punya buah hati ,megang itu aja. Katanya lho yaaaa.
Photobucket - Video and Image Hosting
Gw pun bergaya ala model. hehehehehe

Nyampe bandara jam setengah 4, menuju Lounge. Huah, padahal pesawat kami, baru terbang 2.5 jam kemudian. Makannya kurang bervariatif menambah ke BT an detikdetik menjelang pulang. ANyway, We make a friend here, Hirohito Suzuki namanya. Eligible bachelor I might say :P
Umur 26, bekerja di Fujitsu as Semi conductor Engineer. Dia punya misi sosial ke Jogja yaitu menghibur dan mengajar rugby anak-anak Bantul, korban Gempa. It was his 2nd trip ke Jogja after the earthquake. DOn't know what he's up to, nyari istri orang jogja kali ya. hihihihi

Anyway, jam 6 sore, meluncurlah Adam Air ke Jakarta. .

Photobucket - Video and Image Hosting

Sekitar 2 jam kemudian, kembali gw dapat memeluk kedua buah hatiku.
We had great times.

Weekend in JOgja, (Still )the first day

5 menit dari Kali adem, belok kiri kami sampai rumah Kuncen Merapi tersebut.
Pas gue mau sholat di Mesjid diatas rumahnya, gue berpas-pasan dengan beliau. Weh, ini toh bintang Iklan Extra Joss tersebut.


Setelah sholat kami berkumpul di ruang Tamu mbah Marijan. Banyak orang yang berkunjung, kalo kami sih, pengen poto2x ama beliau. Menunggu sekitar 10 menit, 'orang sakti' ini pun datang. Jadilah kami bersilaturahmia dengan beliau.
Beliau berpesan untuk tidak mengambil foto dirinya karena 'Bukan Waktunya'.
Kami memilih mengikuti perintah beliau (yeah, walaupun dari sisi akademis atau logisnya sepertinya ngga ada) daripada curi2x moto beliau tau2x kamera rusak.
Beliau berbicara dengan Bahasa Jawa, bahkan dengan bahasa jawa tingkat tinggi, teman saya Evi yang menghabiskan masa kecilnya di Surabaya saja tidak mengerti, apalagi gue! Berikut wejangan Mban Marijan yang diterjemahkan dengan sangat bebas.

'Priyayi2x sekarang tidak punya attitude, walaupun sekolahnya tinggi. Saya orang bodoh, ngga pernah sekolah, tapi saya mengerti toto kromo.
Bahasa Jawa itu bahasa bagus/agung , mempunyai strata, bagaimana bercakap dengan teman, dengan orang yang lebih tua/dituakan dan dengan Sultan. Anak2x sekarang ngga diajarin lagi oleh orang tuanya, makanya banyak yang sombong dan besar kepada walaupun ngga tau apa-apa. Suka menganggap orang lain itu bodoh, orang yang merasa dirinya paling pintar diantara yang lain sebenarnya dia itu yang paling bodoh.
Saya ini orang biasa, yang mendapat mandat dari Sri Sultan HB IX, jangan membesar-besarkan saya, saya orang awam. Masyarakat saja yang menganggap saya luar biasa.
Jangan sebut Merapi meletus tapi Merapi punya hajat dan jangan ssebut2x wedes gembel
. '

Beliau bicara sambil menghisap rokok Kansas, tak lama beliau menoleh ke arah saya yang duduk selang satu orang diseblahnya.

kamu ngerti ngga saya ngomong apa?(dalam bahasa Jawa)

Gue pun celingak clinguk kebingunggan doi ngomong apa.

jadi saya ngomong panjang, kamu ngga ngerti saya ngomong apa? (masih dalam bahasa Jawa yang akhirnya teman saya evi terjemahin).

Beliau pun menertawakan gue sambil menutup mulutnya dengan tangan.hihihi, ya mbah…mbah siy ngomong pake bahasa Jawa mana saya ngeti, jawa kasar aja saya ngga ngerti palagi Romo Ingil yang mbah pake. Hihihihi.

Kami jadi cuma foto di depan rumah blio.


Photobucket - Video and Image HostingPhotobucket - Video and Image Hosting



Setelah itu we’re heading to Mojo Lejar Restaurant for Lunch. Menu andalannya ikan air tawar, enaklah suasananya lesehan, dibawah kolam ikan sambil mendengar percikan air terjun dari kolam. Liat aja tuh ibu (mungkin) hamil, Paulin yang tepar, terkulai.


Photobucket - Video and Image HostingPhotobucket - Video and Image Hosting



Salah satu temen gue di Desk Medan, Marwoto a.k.a Acay, ingin sekali ke Prambanan untuk Umroh'. Mobilpun meluncur kesana, namun gue ngantuk berat mana panas, sehingga ogah 'turun di prambanan.



Photobucket - Video and Image HostingPhotobucket - Video and Image Hosting



NOte : Oh ya, foto2x disini merupakan konstribusi temen saya arif dan mbak yesi bos gue, jadi walopun gue ngga ikut turun poto2x tetep ada.
Prambanan sekarang dipagarin, karena candinya banyak yang 'miring' pasca gempa bulan Mei 2006 yang lalu.

Jam 5an ke godean untuk meliat koleksi tas Read’s yang sudah diekspor ke Manca Negara,. Sayang harga tasnya cukup menguras isi kantong sehingga gue tidak berani belanja disana. :P
BIasa deh abis itu ke Dagadu membeli buah tangan untuk buah dan belahan hati tercinta.

Night in Jogja


Stelah sholat magrib dan mandi, kami ke Malioboro. Hanya liat2x di toko Batik terkenal, MIROTA, kemudian mencari makan malam. Kita kearah alun-alun untuk mencoba mencicipi BAKMI PELE di depan Kraton.
Photobucket - Video and Image Hosting

Selama menikmati makan malam, kami ditemani pengamen Mahasiswa. Kita suruh mereka menyanyikan 8 lagu :P
Kelar makan malam jam 9, kami menuju Beringin Kembar. Karena dah malam, beringin ngga kelihatan (ya iyalah...)



Photobucket - Video and Image Hosting
Pada sok tau, sehingga dari kraton kami jalan kesana. Duh bow, jauhnya. 30 menit walking lho! Kurus niy kayaknya gue.
Ramai bener kawula muda (bahasanya, kawula bow) yang menghabiskan waktu disana.
Semua rekan kecuali Dede dan paulin mencoba untuk berjalan diantara 2 beringin tersebut. Konon kabarnya kalo berhasil hajatannya dikabulkan dan orang tersebut berhati bersih. Doooo. :-D

Saya pun mencoba jalan diantara dua beringin tersebut, dan BERHASIL.

Photobucket - Video and Image Hosting


Yang lucu Acay, dia 5 kali mencoba. Pertama kali tiba2x badannya berbalik arah, dua kali kerah kiri hampir nabarak pagar beringin, sekali mencoba berlari-lari kecil tapi gagal juga!
Jam 10-an kita selesai, perut sudah sakit dikocok melihat temen yang salah arah. Kami pulang naik Andong. Sang kemudi, lupa namanya sapa adalah MC acara Jawa dengan menggunakan bahasa jawa tingkat tinggi, pembicaraannya selama jalan pulang hampir sama dengan yang diomongin si mbah,. Kata bapak tersebut, si mbah kenal baik denagn beliau. Setelah mandi (lagi), aku pun terlelap.

Monday, December 04, 2006

Weekend in JOgja

Postingan telat seminggu niy. Jadi 2 hari sebelum Kevin ultah, gue sama temen2x kantor outing ke JOgja. Dari bulan Juni telah sibuk diskusi mau kemana, Sempat terbesit mau ke Bukittinggi, tapi tidak ada libur panjang setelah Agustus, lalu ke Bandung nebeng outing group sebelah, gagal lagi karena alasan 'politik'. Well, akhirnya kita sepakat Jogjakarta menjadi tujuan kami. Untuk menghemat biaya sekaligus waktu, atas usulan gue jadilah kita ke Jogja dengan kereta TAKSAKA jam 20.45.
Duh, BT deh liat kaca2x kereta banyak yang pecah dan tidak diperbaiki. Mana WC bau.
Oya, divisi gue di kantor pusat siy ada 13 orang, tapi kita berlima belas. Kami punya tim yang tugas di Medan Desk dan Surabaya Desk. 15 orang eprgi outing kayak' reuni keluarga aja. :)
Gue ngga bisa tidur, bawaannya becanda mulu. Sampe kita ditegur penumpang lain yang JELAS merasa terganggu.
Keretanya telat bow, baru jam 6 kurang sampai di stasiun, dan tentunya tidak melewatkan acara foto-foto lah depan stasiun ala turis lokal dan norak. Untuk menambah kesyahduhan di Jogja, kita naik becak aja. Nginapnya di Hotel Batik. Rekomen by cabang Jogja (halah, iyalah, konon kabarnya yang punya juga salah satu staff sana, hihihhi). Hotelnya bersih walaupun tidak 'berbintang'. Gue sekamar ama mbak evi (dari Surabaya) dan Mbak Emi.
Setelah mandi dan kegiatan bersih-bersih lainnya, kita mencari Makan Pagi. We're heading to Warung Soto Kadipiro.
Banyak kalendar dan jam dinding (tapi, hanya 1 yang menunjukkan waktu yang benar dari +/- 10 jam).
Gue liat tulisan ini, temen SMA gue Liza pasti BT deh, secara doi kerja di WHO. Hihihihi






Photobucket - Video and Image Hosting

Setelah sarapan kami menuju Kaliurang untuk melihat Gunung Merapi. Perjalanan +/- 1 jam. Tempat pertama adalah Gardu Pandang, tempat dimana dapat melihat merapi.Sayang Gunung Merapi tertutup kabut.







Photobucket - Video and Image Hosting


Setelah itu kita naik kendaraan yang dimodifikasi seperti kereta api, dengan biaya Rp 3000/orang, keliling daerah wisata ini.


Photobucket - Video and Image HostingPhotobucket - Video and Image Hosting

Sempat berhenti sebentar untuk membeli Salak Pondoh yang baru dipetik seorang nenek dan berhenti di suatu tempat wisata (biasalah, gue lupa namanya :P).
One of my collegue, Arif, punya adik yang menjalani losmen di Kaliurang ini. Jadilah kami menunggu sejenak untuk menyaksikan reuni keluarga, dimana kedua kakak beradik ini sudah tidak berjumpa selama 2 tahun.
Kami menuju Menara Pengamatan Merapi, dan kami diperbolehkan naik keatas. Ini foto2x dari atas menara setinggi 20 meter itu.


Photobucket - Video and Image HostingPhotobucket - Video and Image Hosting


Agak takut juga sebenarnya gue melihat kebawah.


Photobucket - Video and Image Hosting


Gue turun agak gemeteran juga, ih syerem.


Photobucket - Video and Image HostingPhotobucket - Video and Image Hosting


Dari PGM, mobil balik ke Gardu Pandang lagi,
Kami membeli penganan namanya Jadah Tempe, ketan yang dicowel dengan Tempe Bacem.
Kami makan di Omah Jawi, losmen yang dikelola oleh adiknya Mas Arif tersebut. Arif langsung dimaki-maki karena ngga cerita adeknya punya losmen. Ide naik kereta sebenarnya untuk menghemat uang dan waktu. (kalo pake pesawat hari Jumat, ada cost penginapan Jumat Malam, sedangkan kalo naik pesawat pagi hari, paling nyampe Jogja jam 11-an malah ngga kekejar kemana2x) kalo tau adeknya punya losmen kan bisa nginap semalam disini, dengan biaya sangat reasonable cuma Rp 50.000/malam plus makan 3x.

Setelah ngisi perut dan ngupi2x, kami menuju menuju Kali Adem, meliat lokasi lava panas dan bunker tempat dimana 2 sukarelawan tewas.
Liat pemandangan di belakang Acay dan Anto rumah2x tertutup lahar sampai seatap rumah mereka. Gue berjalan diatas atap rumah mereka tentunya.
Satu kebesaran Sang Rabb yang gue lihat, dan bulu kuduk ini merinding.
Banyak orang-orang yang mempertanyakan apakah kita mendengar hal-hal aneh. Kita jawab semuanya normal aja. Sempat juga melihat Elang Jawa, sayang kameran Canon Ixus gue mah ngga bisa moto2x gituan. Ngga kejangkau zoomnya.
Agak lama disini, mungkin sekitar 1 jam-an foto2x dari jelas dan mutu sampe ngga jelas dan ngga mutu seperti foto-foto dibawah ini , gunung Merapi ada di belakang, nunjuknya kemana. Liat aja tuh Ester ama Sigit di belakang malah Begaya Ala Model.


Photobucket - Video and Image HostingPhotobucket - Video and Image Hosting


pas turun mau makan siang, ada plang ke arah kanan yang bertuliskan rumah Juru Kunci Merapi, spontan, we were heading there.
YEP, WE MET MBAH MARIJAN, sang legenda hidup...

to be continued