Sunday, May 25, 2008

my first borneo trip

*muke gue muke tambang kali yeee*Goofy
Jam 10.30 WITA, mendaratlah GA 530 di Bandara Syamsudin Noor.
Berhubung ini pertama kali saya menginjakan kaki di pulau ini, rasanya perlu diabadikan *narsis akut*
tetep dengan stelan merah walopun beda komposisi.

setelah mengisi perut di satu rumah makan kecil, we headed north.
Sepanjang perjalanan melewati kota banjarbaru dan martapura, apabila melihat pom bensin
maka pemandangan yang ada adalah antrian dump truck pengangkut batubara yang tidak dapat beroperasi karena :
"maaf solar habis" & "maaf bensin habis*

Kali ini sebuah perusahaan tambang batu bara di propose oleh business unit tempat saya bekerja. Rasanya, belum pernah kami membiayai industri sejenis langsung kepada pemilik konsesi, makanya saya "diundang" untuk melihat langsung. good, learning a new thing, quite an ectassy for me.

Dengan mobil 4WD, khas mobil untuk daerah pertambangan, 2 jam kemudian sampailah kami dilokasi pertambangan di Kab Rantau.

So there I was, for the first time in my life I saw :

A crushing plant
(alat ini menghancurkan batu bara dari diameter 25 cm menjadi 5 cm)



and off course a coal mining :

dan ternyata pertambangan ini awalnya dimulai dari atas sana,

sampai saat ini dibawah sana,

hmm...berapa ya tingginya...kiloan meter lah yang jelas.
Heavy quipment itu saja tampak seperti mainan, padahal diameter rodanya lebih tinggi dari saya.

kemudian kami ke site yang lain. Kalau tadi melihat dari kejauhan, sekarnag dimana kita berada didasar pertambangan itu sendiri


mengetahui pertambangan butuh studi eksplorasi yang akurat dengan biaya yang tidak sedikit, walaupun sebagian besar pertambangan di negeri ini menggunakan metode open pit (pertambangan terbuka, setelah eksplorasi cuma butuh min. excavator+ dump truck),
maka saya iseng bertanya kepada nasabah dimana posisi seorang Aman Jagau *ternyata....disensor*ROTFL
eniwei, setelah dieksploitasi, pemilik konsesi wajib mereklamasi kembali daerah tambang yang bolong kemudian ditanam pepohonan.

mengunjungi 2 pit lain dan sebuah crushing plant lain, kami kembali ke Banjarmasin, diatas jam 3 sore Pem Kot banjarmasin menginjinkan truk2x pengakut batu bara masuk kota, maka apabila kami terlambat, yang ada terjebak macet.

Ah sayang, kota martapura terlewat begitu saja tanpa singgah (tentu aja berarti tanpa melihat batu2x indah untuk perhiasan dan kain sasirangan) Sad
*pergi sama brondong mana kepikiran sama kain daerah dan sungkan juga siy minta mampir*
Sampai di Rattan Inn jam 7 malam, saya melihat gambar pasar terapung dari situ timbul niatan untuk ke tempat ini esok pagi dan menyewa taxi hotel. Kapan lagiBig Grin
ternyata, lantai kamar saya sama dengan Novus Spa, fasilitas Spa dari hotel tersebut, iseng bertanya harga paket karena ingin dipijat akibat lelah, quite resonable price for me, sekembali makan malam saya pun ber-spa ria.
dipijat dan dilulur, sedap!relaksasi yang menyenangkan.Massage Therapist

Jam 5.15 WITA, masih ngantuk berats karena Spa kemaren baru selesai jam 11, berangkatlah ke sungai barito.
Ahirnya ngga jadi naik taxi hotel, dipinjamkan mobil nasabah tadi. Untungnya Johnson mau ikut juga, si oriental brondong ini juga tidak mau melewatkan fajar di sungai barito. Good, I got accompany!

Sebuah sampan bermotor kami sewa, konon kabarnya sebenarnya harga sewa cuma Rp 50 ribu, mungkin karena keliatan kita bertampang turis lokal *ya eyalah, bawa2x kamera gitu* jadinya 70 ribu, padahal sudah ditawar pak Yusuf , ya sudahlah, harga solar besok juga naik.
bermulai dari sungai yang tak begitu lebar, 5 menit kemudian bermuara di sungai Barito,
Jaw Dropping for me seeing the sight, saya tidak pernah menyangka sungai barito seluas ini!wow!


memang tidak lama disini, hanya sekitar 1,5 jam. Kami juga tidak sempat ke pulau kembang di seberang yang habitatnya monyet
setelah makan pagi, kembali mengunjungi sebuah crushing plant yang mempunyai dermaga.


Tongkang telah berisi 8.000 ton batubara dan akan segera diberangkatkan ke negara seberang, karena ingin melihat tongkang di atas kaki saya (excavator itu berada diatas tongkang )"terperosok".

Ketika membuka sepatu di kantor,
argggghhhh sia-sia spa tadi malam....kaki dan sepatu saya hitam oleh debu batubara.Crying 2

Setelah berdiskusi, saya dan johnson berpamitan kepada nasabah, kami terbang ke Jakarta lebih dulu.
sempat melintasi sebuah kantor camat yang penuh oleh masyarakat ---yah taulah mengapa mereka disana.
ironis...cadangan batubara terukur di propinsi ini masih 2,428 milyar ton dengan harga jual USD 113/ton. Pajak ekspor juga cukup besar, 13% dari total penjualan.

Sampai di airport saya melihat counter kain saisrang, dibeli sajalah :P, ya harganya memang sedikit lebih mahal (katanya salesnya siy-"cuma" 20 ribuan lebih mahal untuk kain yang saya beli) dan pilihannya tidak banyak.

Free Image Hosting at www.ImageShack.us

QuickPost Quickpost this image to Myspace, Digg, Facebook, and others!

Jadwal pemerbangan masih 1,5 jam lagi, ngaso2x di Blue Sky Lounge.
Mengetahui kami belum check ini, maka pihak lounge menawarkan untuk membantu urusan check in, bagasi dan pembayaran airport tax...kami tinggal duduk manis saja di lounge sembari ngopi dan makan pisang goreng. Life is good! :P
dan ternyata tidak sampai situ, kita tidak perlu ke ruang tunggudi lantai 2 bandara ini, ada jalur tersendiri untuk langsung ke pesawat setelah ada pengumuman boarding...
dan cihuynya lagi neh,
sejak Adam Air diberhentikan, otomatis armada ke kota ini berkurang, mengakibatkan pesawat sering penuh, maka...
di pernerbangan GA 533 ini kami duduk di executive class *evil grin*Devil
kami tertawa geli saja, melihat mayoritas penumpang kelasi ini pejabat look-alike, sedangkan kami "kefret-kefret dengan kaos,jeans dan sepatu kets yang hitam we were "gembel" who just lucky sitting in the front seat Evil Grin

Saturday, May 24, 2008

good morning Barito



as what my twitter board said, I went to South Borneo on thursday & friday for business trip.
Even I was so tired on Thursday, I won't miss the famous Banjarmasin Floating Market, just be there before dawn :-)
here for another pictures.

Friday, May 16, 2008

hair quake (mariskova)

Bukan karena cover buku ini berwarna merah sehingga saya memutuskan membawa buku ini untuk menemani perjalanan saya ke kepulauan riau minggu lalu.

Judulnya aja Hair-quake dengan gambar perempuan dengan rambut kribo yang sangat jauh dari kesan modis, saya pikir kisah nyata pengarangnya…hahahah,

Di blog penulisnya tercantum “welcome note” The only things I don't have in my life are: regrets, and a nice hairstyle!

Cerita tentang seorang guru bahasa Inggris, jomblo, yang selalu yakin kalo rambutnya tertata indah pasti mood dan harinya indah, better hair brings better luck. Sayangnya, rambutnya yang ikal tak jelas itu sering merusak moodnya, dan berakhir dengan kejadian2x yang tidak menyenangkan buat Andita --- bahkan menjadi tertawaan nasional karena pernah dimuat di Majalah Wanita!

Tapi bagusnya, buku ini tidak melulu menceritakan bagaimana Andita berkutat dengan rambutnya *fiuh*, namun juga diurusan standard wanita 24 tahun --- karir dan cinta.

Perjalanannya untuk menjadi supervisor di tempat dia mengajar nyaris terputus karena dituduh telah mengkopi thesis rekannya yang juga bersaing menuju posisi yang sama, dituduh berselingkuh dengan Ferry, yang telah menikah dan mengajar di tempat yang sama, lalu parahnya presentasi terakhir untuk memperoleh posisi tersebut rambut Anindita benar-benar dalam keadaan…argh…lebih dari sekedar berantakan! Disaster!!!!!


Gaya tulisan dibuku ini kurang lebih sama dengan gaya devina (yes, Mariskova is her real name, but I called her MbaK Devi ) menulis di blognya, sinis, judes, keluar kalimat-kalimat tak penting namun jenaka.

Tapi rasanya saya kurang puas dengan karya perdana mbak devi ini, ketika Andita dituduh mengkopi thesis tersebut, rasanya sebelumnya kurang diceritakan bagaimana dia berusaha keras untuk mengumpulkan referensi dan menghafal text book, sehingga saya tidak ikut “gregetan” ketika dia nyaris didiskualifikasikan.

Dan ending cerita ini hmmmm.... sebenarnya ending cerita ini banyak ada di buku ber-genre sejenis…namun saya tetap kesal dengan ending kisah cinta Andita…berharap mbak devi membuat sequel-nya.

Film kaleee……

PS : Mbak Dev, sorry deh kalo salah2 penulisan nama, bukunya saya kasih Gita males bawa lagi ke Jakarta, tagih dia aja suruh nulis review *wink* dan berani kan gue nulis di blog....*melet lidah*

Thursday, May 15, 2008

my latest trip - Singapore


continue from my latest trip,

It was at about 5 pm Harbour Front’s time, :)

yep I cross the border to Singapore.

It was my first trip to this country by ferry.

It kind of pissed me of a bit, when the immigration officer spend so many times just to stamp the passport. The immigration officer at Changi Airport were quick!

I saw many of them were being interviewed, probably an illegal imigrant?

We stayed at Mandarin Hotel at Orchard Road, I stayed there about 8 years ago.

Not long after that, each of us doing sperate ways...

I planned to visit my friends from college Gita who has moved to Pungol from Simei.

I headed to Somerset MRT.

Now that I wasn't familiar with MRT Vendor Machine, it took minutes for me figuring out buying the ticket.

Luckly, a singporean man help me buying a single trip ticket. I had to change the vehicle in Dhouby Gout Station, I remember it was a small, less people, quite MRT station now it is HUGE!

Arriving at Pungol (the last stop for North East LIne), I proceed to higher level getting on LRT to Meridian.

Yeah, it is my first trip using LRT - it's monorail look a like.


But when I put my card to open the gate at Meridian Station, it didn’t work.Wussie

I was panic, the old man on news papper stand didn’t help me either.

The machine gate said my card was under credit.

Then I remember, the man at somerset press Pungol on the vendor machine instead of Meridien.

take a glimpse at the Meridien Station, I found another vendor machine and put another cents on that.

*fiuh* now I can get out.


I spend like 2 hours in GIta's new house, my daughter like Fathir so much, she even declare to everybody that Fathir is her Singaporean boy friend.

(alas, she's only 4!).

We asked for Mas Roni (Gita's husband) permission for mommy time out :P

We hit Mustafa Centre in Little India the place where I bought many chocoholates for my colleagues back in Jakarta.


Of course I won’t miss buying After Eight Chocolate Mint for my self, taste heavenly and bought a Punjabi Dress for my daughter.

At 10.30 pm we were heading to Farrer Park MRT Station, and said good bye. Thank you gita for accompany me. See you on June, Insya Allah.

I woke up a bit late, and meet my colleague at breakfast lounge.

Again, we were heading seperate way, realizing my cashflow wasn't fully recovered yet from my last trip to Kuala LUmpur :P I didn’t want to spend anything here.

I decided heading Bugis Street to spend the day after I did window shopping at Paragon. I took many pictures, how I like this clean country – tourist friendly - east meet west buildings - even I'm broke...:P

I wish Jakarta would be like this....*dreaming*


An hour later, the sky was dark I get in OG, it wasn’t Great Singapore Sale yet, but I saw a-Red- Polo Beverly Hills - 4 wheels- cabin allowed by IATA- luggage- for 50% off!

My insanity back, I purchased that RED luggage and drag it over back to Orchard Road (the size was acceptable for cabin and MRT). Putting my previous small luggage inside, checked out and heading back to Harbour front.

Back in Batam, we had lunch in Padang Restaurant, heading to Nagoya for sightseeing. There were lots of Bag (claimed branded) & perfume shops, but I doubt those are genuine. I only bought - imported from Malaysia- chocholates, candy and drink. Hard to find some of those in Jakarta.


Unfortunately, the access to Cengkareng Airport. *sigh* was closed due to flood. This is embarassing, considering that Jakarta is the Gate To Indonesia. So, our flight was cancelled for 2 hours. Anyway at 11.00 pm arrived back in my house. J

What at trip! 3 different islands in 3 days!

Friday, May 09, 2008

my latest trip




1 foker 50,

2 malam,

3 pulau,

4 peserta,

5 pelabuhan,

431 gambar,

lots of my first - “something”

(yeah, termasuk pertama ke batam….suer)/:)


Dan disanalah saya rabu pagi kemarin

Menjelang magrib di hari selasa, kami sampai di Pulau Batam (ya, ini kunjungan pertama saya ke pulau ini, hahahah). Langit merah menyambut sangat indah, this is going to be a wonderful trip. Langsung menuju wilayah batu Besar untuk makan seafood enak di restoran Rejeki.


Rasanya belum puas merebahkan badan di kasur , namum jam 5 pagi harus sudah berangkat dari hotel Planet Holiday, Nagoya menuju Hang Nadim

Dengan pesawat chateran foker 50 milik Riau Airlines berangkat jam 6 pagi bercampur dengan 45 lelaki yang bekerja di ladang minyak lepas pantai, pengalaman pertama naik pesawat dimana penumpangnya lelaki semua…ah, berasa cantik. =))

(2 pramugari ngga dihitung penumpang kan….???);;)



Perjalan menuju Matak awalnya tenang dengan cuaca cerah, namun setengah jam sebelum mendarat bukan main turbulence-nya.

Waktu baru menunjukkan sekitar setengah 8, tetapi cuaca di luar, kiri kanan pesawat awan gelap disertai kilat dan hujan. Seperti di film saja.:-SS


Spontan saya membangunkan Dana yang tertidur pulas.


“Dana, bangun loe…kok bisa2xnya siy loe tidur pesawat kaya’ gini”

(note, saya termasuk orang yang paling tidak bisa tidur di pesawat)

*Dana yang bangun dan pasang muka masa bodoh*

“Mau gimana lagi, ky….gedor2x jendela pesawat?”

Ah ya betul…tak ada yang bisa dilakukan kecuali berdoa :

*dan pegangan kursi pesawat, suerrr ngeri banget*



Sebelum pukul 9 sampailah saya di PUlau Ini, base camp tempat ratusan crew dan field engineer sebelum pulang atau diberangkatkan dari/ke platform-platform yang ada di lepas pantai berjam-jam dari pulau ini.



Menyaksikan keributan “crew exchange”, pertukaran shifting antara group yang 1 dengan group lain, wajah-wajah lelah yang (mungkin) suntuk mingguan berada di lepas pantai dan sudah rindu keluarga dan wajah-wajah malas2xan yang masih menunggu mingguan lagi untuk berkumpul dengan keluarga. (mengingatkan saya pada rutinitas kehidupan ayahnya Double Ke. 2 tahun lalu bahkan bertugas di Belida Field,Natuna. ya tentu saja, ke Matak 2 minggu sekali adalah rutinitas beliau). Menyaksikan chopper silih berganti terbang dan mendarat yang datang dari platform untuk mengantarkan/menjemput pekerja lepas pantai tersebut.

Sampai kami ke sebuah jetty untuk naik kapal penumpangkapal pun berjalan dan kemudian mendarat lagi untuk pergi ke “base camp”.

Tak lama di pulau kecil ini, rasanya belum puas melihat beningnya air laut dengan udara yang sejuk. INgin rasanya berenang, bahkan merendam kaki pun tak sempat, waktu terlalu lama dihabiskan di kapal tadi. Ah, Kapan bisa kembali ke pulau ini lagi dan menyebrang ke pulau Tarempa dan pulau2x lain. Maskapai komoersial memang tidak setiap hari singgah di pulau ini.

Perjalanan kembali ke batam tertunda siang itu, cuaca yang buruk tidak mengijinkan pesawat untuk terbang.

Sempat berbincang dengan seorang wanita istri dari prajutir Angkatan Laut yang menunggu pesawat charteran dari COnocoPhillips.

Pesawat komersil yang mendarat di pulau ini tidak banyak, mungkin seminggu 2 kali dari Tanjung Pinang, sehingga apabila pesawat chateran milik perusahaan Amerika itu kosong boleh diisi oleh penumpang non-karyawan.

Kita berpendapat sama, sayang pulau seindah ini kurang terawat…padahal kurang kaya apa wilayahnya, jalan ke mess PT XYZ bukan main buruknya. Minyak dan ikan nya berlimpah, pura-pura tak tahu kah mereka? *sigh*

Saya merasa beruntung, pernah menginjakkan kaki di gerbang utara republik ini.




Sekilas info Kabupaten Natuna, dikutip dari majalah Kilau Natuna yang saya ambil (ijin dulu kok sama pramugarinya) di Riau Airlines.

Pesawat komersial ada dari tanjung pinang namun ke Ranai, dengan jadwal 3 x seminggu. Menurut laporan disitu, harga tiket tanjung pinang- ranai dilayani oleh Merpati dipatok Rp 500 ribu saja dan terbang 3x semimggu. Sepertinya landasan terbang Ranai lebih panjang daripada Matak, karena pesawat Merpati pesawat jet.


Jika ada yang berminat ke kabupatan Natuna, di majalah tersebut ada rekomendasi travel, penginapan dan restoran, call me if you need it.



-------------------------


Lalu, perjalan pulang kembali ke Batam siang itu. Mengingat pengalaman turbulence yang bikin saya sakit perut, saya sempat panik ketika pesawat Foker 50 itu hanya baling-baling sebelah kanan yang berputar.

"Pesawat ini yang jalan baling-baling kanan dulu kok, ky...santai aja" *fiuh*

Kebaikan hati Pak Bambang dari pihak client, diantarkanlah saya ke Jembatan Barelang. Jembatan yang menghubungi pulau batam ke Pulau Tonton...dan disambung dengan jembatan lain sampai pulau Galang total . Kabarnya butuh 1,5 jam untuk sampai di pulau terakhir. Kami tak sempat, sudah lapar.

Perut telah keroncongan, meluncur kembali ke arah nagoya untuk mencicipi Sup Ikan Yon Kee yang terkenal itu. Slurp.
Jam 3 kami tiba di Batam Centre...yep....saya bertemu Gita di rumah barunya malam itu.
di pulau sebrang...tak banyak cerita...:-B.
Foto-foto lain ada di multiply.



Thursday, May 01, 2008

disney on ice


yep, disney on ice is coming to Jakarta, and there we were this afternoon.
I already bought 4 tickets for my family, but unfortunately my hubby isn't in town.
Not that confident babysitting my two precious but not that willing if the nanny come along (well, errr...the ticket a bit costly for me :D...)
so I asked my sister and her son to join us. Kevin caught cold and cough , he need a rest. :(
(sorry dear...bunda will make up to this sometime) *wink*

The play start at 3.30 pm, we were a bit late. And of course camera and video recorder were probihitted. So I took the pictures using my mobile phone, not that good of course.
There were 4 acts from Disney Picture which were Lion King, 101 Dalmation, Little Mermaid, Peter Pan and Lilo & Stich.
These two pictures are from Peter Pan.
The right one was when Wendy and her brother are flying bcak from Neverland to London.

The show was great, but then I wonder...
If there is a folk tale like Sangkuriang, Timun Mas or Malinkudang on Ice, will it be great??
What do you think my Indonesian Fellow???

PS : the ticket vendor said there will be Barney Show on June, sure I'll take my son this time.
And mommies...let save a penny a day for Barney.