Bukan karena cover buku ini berwarna merah sehingga saya memutuskan membawa buku ini untuk menemani perjalanan saya ke kepulauan riau minggu lalu.
Judulnya aja Hair-quake dengan gambar perempuan dengan rambut kribo yang sangat jauh dari kesan modis, saya pikir kisah nyata pengarangnya…hahahah,
Di blog penulisnya tercantum “welcome note” The only things I don't have in my life are: regrets, and a nice hairstyle!
Cerita tentang seorang guru bahasa Inggris, jomblo, yang selalu yakin kalo rambutnya tertata indah pasti mood dan harinya indah, better hair brings better luck. Sayangnya, rambutnya yang ikal tak jelas itu sering merusak moodnya, dan berakhir dengan kejadian2x yang tidak menyenangkan buat Andita --- bahkan menjadi tertawaan nasional karena pernah dimuat di Majalah Wanita!
Tapi bagusnya, buku ini tidak melulu menceritakan bagaimana Andita berkutat dengan rambutnya *fiuh*, namun juga diurusan standard wanita 24 tahun --- karir dan cinta.
Perjalanannya untuk menjadi supervisor di tempat dia mengajar nyaris terputus karena dituduh telah mengkopi thesis rekannya yang juga bersaing menuju posisi yang sama, dituduh berselingkuh dengan Ferry, yang telah menikah dan mengajar di tempat yang sama, lalu parahnya presentasi terakhir untuk memperoleh posisi tersebut rambut Anindita benar-benar dalam keadaan…argh…lebih dari sekedar berantakan! Disaster!!!!!
Gaya tulisan dibuku ini kurang lebih sama dengan gaya devina (yes, Mariskova is her real name, but I called her MbaK Devi ) menulis di blognya, sinis, judes, keluar kalimat-kalimat tak penting namun jenaka.
Tapi rasanya saya kurang puas dengan karya perdana mbak devi ini, ketika Andita dituduh mengkopi thesis tersebut, rasanya sebelumnya kurang diceritakan bagaimana dia berusaha keras untuk mengumpulkan referensi dan menghafal text book, sehingga saya tidak ikut “gregetan” ketika dia nyaris didiskualifikasikan.
Dan ending cerita ini hmmmm.... sebenarnya ending cerita ini banyak ada di buku ber-genre sejenis…namun saya tetap kesal dengan ending kisah cinta Andita…berharap mbak devi membuat sequel-nya.
Film kaleee……
PS : Mbak Dev, sorry deh kalo salah2 penulisan nama, bukunya saya kasih Gita males bawa lagi ke Jakarta, tagih dia aja suruh nulis review *wink* dan berani kan gue nulis di blog....*melet lidah*
No comments:
Post a Comment