Tuesday, July 31, 2007

Chocolate Chips Cookies at their best

Lagi hobby ama chocochips...
belum bisa buat yang crunchy
(amatirnya kelamaan niy gue :D).

mama mau pindahan rumah, mendekat ke anak2xnya
yippie...
ketika bongkar2x gudang
gue nemu
Cookies Step by step techniques
by the editor of Sunset Books ans Sunset Magazine

kayaknya dibeli mama 17 tahun lalu waktu kita tinggal di Irving, TX
blio ikutan ibu PKK disana buat ngisi waktu.

weekend abis ke monas kemaren,
gue bikin ini
berhubung resep bule, pake takaran "cup"
klik disini untuk konversinya, baik cup maupun temperatur

Chocolate Chip Cookies at Their best

1 cup (1/2 lb) butter or margarine
1/2 cup solid vegetable shortening
11/3 cups granulated sugar
1 cup firmly packed brown sugar
4 egss
1 tbs vanila
1 tbs lemon juice
3 cups all-purpose flour
2 teaspoon baking soda
1/1/2 teaspoom salt
1 teaspoon ground cinnamon (optional, and I used it)
1/2 cup rolled oats (gue pake instant yang Quaker itu)
24 oz semisweet choclate chips (gue siy seadanya)
2 cups chopped waltnut (hihhihi, sok tau kambuh, gue pake slice almonds sisa aja)


How to :
  • In large bowl of an electric mixer, beat butter,shortening, granulated sugar, and brown sugar
  • on high speed until very lightly and fluffy (approx 5 minutes).
  • Add eggs, one at a time, beating well after each addition.
  • Beat in vanila and lemon juice.
  • In another bowl, stir together flour, baking soda, salt and cinamon and oats.
  • Gradually, add the butter mixer blending throughly.
  • Stir in chocochips and walnuts.
  • Use a scant 1/4 cup dough for each cookies (gue siy...seseondok makan aja)
  • drop dough onto lighty greased baking sheets, spacing cookis about 3 inches apart,
Tips:
For soft cooking, bake in a 325 o F oven for 17 minutes to 19 minutes (+/- 160 o C)
For crisp cookies, bake in a 350 o F oven for 16-18 minutes (+/- 175 0 C) or until golder brown,
Transfer to racks and let cool
Store air tight.

hasilnya, karena gue pake cup beneran, mungkin gulanya kebanyakan ...manis banget bow.
karena kertas roti gue entah kemana, gue ngoles loyang pake margarin ama tepung aja.
kata mbak lia, tepung bisa menghambat si cookies 'meluber'. Please, cmiiw;;)

choco chips nya juga kurang banyak, beda penampakannya ama di bukunya.
tapi bisalah, tamu yang bertandang ke divisi gue, gue suguhi kue ini. *biasa, gaya2xan*
cucok buat minum teh dan kopi.
mbak nining , teh fifi dan teh molly, ayo buat, pasti lebih enak.

Friday, July 27, 2007

bantu teman

bantuin mbak orin menyebar luaskan berita ini
jadi asli gue copy paste.
link dari jurnal ini:http://peduli.multiply.com/journal/item/89



mudah2an kepedulian kita meringankan beban Mas Ari...Tadi malam (24/07/07) saya bertemu dengan seorang teman yang berprofesi sebagai seorang driver di sebuah perusahaan swasta di Jakarta. Tak seperti biasanya, wajah beliau yang biasanya selalu ceria, tadi malam tampak kusut dan lesu. Waktu saya tanya bagaimana kabar beliau, langsung keluar 'curhatan' :
"...lagi bingung nih mbak, masak habis gajian langsung ludes, masih harus pinjam pula...bla...bla..."
Langkah saya pun terhenti sejenak, saya coba tanyakan kembali kepada beliau, kenapa bisa seperti itu ?
Dan sedetik kemudian mengalirlah cerita nan panjang kali lebar sama dengan luas. Beliau, sebut saja namanya Pak Ari, 27 thn, sebulan yang lalu terpaksa meminjam uang sebesar Rp 4.000.000,- ke seorang rentenir untuk biaya sekolah adiknya yang akan memasuki jenjang SLTA. Sesuai dengan perjanjian dengan sang rentenir, uang tersebut akan dicicil selama setahun dengan jumlah cicilan Rp 450.000,- / bulan. Namun ternyata si rentenir itu ingin 'mencekik leher' Pak Ari, beliau ingkar dengan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya. Si Rentenir meminta agar uangnya segera dikembalikan sejumlah Rp 5.000.000,- dan Pak Ari hanya diberi waktu selama 1 hari untuk melunasinya. Paniklah beliau, dari mana mendapatkan uang sebanyak itu, sementara gajinya bulan ini saja hanya Rp 950.000,-.
Kegalauan Pak Ari makin menjadi setelah dapat kabar bahwa adiknya yang akan masuk bangku SLTA itu belum dapat 'kursi', padahal beliau sudah menyerahkan uang hampir Rp 4.000.000,- (hasil pinjaman dari rentenir) kepada seorang guru di sekolah itu.Cerita tak berhenti sampai di situ, sebenarnya selama ini Pak Ari selalu menyisihkan uang gajinya untuk kelanjutan sekolah Suwinarto (adiknya Pak Ari). Namun ujian dari Allah SWT menghampiri di bulan Februari kemarin, rumah Pak Ari yang berukuran 1,5 x 6 meter terkena banjir. Sehingga uang tabungan beliau ludes untuk memperbaiki rumah. Alhamdulillah, waktu itu dari kantor tempat Pak Ari bekerja memberi bantuan sejumlah Rp 2.000.000,- sehingga bisa sedikit meringankan beban beliau. Saat ini Pak Ari tinggal bersama ibu dan adiknya, sang ayah sudah menceraikan sang ibu sejak Pak Ari masih kecil, sehingga Pak Ari lah yang saat ini menjadi tulang punggung di keluarga tersebut.Saudaraku yang dirahmati Allah SWT...Tadi pagi Pak Ari menelepon saya, beliau sudah tidak tahu lagi harus berbuat apa. Beliau ingin meminjam uang sejumlah Rp 5.000.000,- untuk melunasi pinjaman ke rentenir tersebut.
Saya pun bingung harus bagaimana, akhirnya dengan amat terpaksa...saya pinjamkan uang jatah beasiswa adik - adik asuh ke beliau sebanyak Rp 5.000.000,-. Pak Ari berjanji akan mencicil pinjaman tersebut Rp 500.000,- / bulan.
Allahu Rabbi, lidah saya rasanya kelu seketika. Dengan gaji Rp 950.000,- per bulan, jika dipakai untuk mencicil pinjaman sebesar Rp 500.000,- berarti masih ada sisa Rp 450.000,-. Hhhhmmmm, dengan uang segitu beliau harus menanggung kebutuhan ibu dan adiknya, juga kebutuhan beliau sendiri (makan, transport dll). Cukupkah kira - kira ? Entahlah, saya sendiri sangat sulit untuk sekedar membayangkan kondisi beliau dan keluarganya :((Mungkin saya hanya bisa membantu beliau dengan do'a. Semoga dengan tulisan ini, ada donatur yang terketuk pintu hatinya untuk membantu Pak Ari dalam mewujudkan mimpi adiknya, supaya Suwinarto dapat mengenyam pendidikan yang layak sehingga kelak dapat mengangkat derajat keluarganya dari keterpurukan dan kekurangan, seperti yang saat ini mereka alami.
Uluran tangan untuk Pak Ari dan Suwinarto, seperti biasa dapat dikirim ke rekening an. Yayasan Portalinfaq sebagai berikut :
- Bank Syariah Mandiri Cab. Warung Buncit No. Rek. 0030035790
- Bank Mandiri Cab. Kuningan No. Rek. 124-0001079798
- BCA Cab. Arteri Pondok Indah No. Rek. 291-300-5244
atau bisa juga langsung ke rekening saya berikut :
- Bank Muammalat Cab. Arthaloka : No. 9000-251-877 an Kosirotun- BNI Cab. Bekasi :
No. 001-558-7547 an Kosirotun

Untuk memudahkan pencatatan dan penyaluran, setelah transfer saya tunggu konfirmasinya melalui SMS ke 08128510372 atau YM : anak_ngw atau email : ukhti.kosi@gmail.com dengan menyebutkan : ARI, Nama Bank, Jumlah Bantuan.
Kiranya demikian cerita yang dapat saya sampaikan hari ini. Semoga ada banyak donatur yang terketuk pintu hatinya untuk membantu Pak Ari, teman saya yang insyaAllah sangat baik tersebut. Atas segala perhatian, do'a dan partisipasi Bapak & Ibu, mewakili Pak Ari sekeluarga, kami ucapkan beribu banyak terima kasih. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan ridhoNya untuk kita semua, amiin...#


Sampai kapan ya biaya pendidikan di negeri ini bisa GRATIS ?!?!? :((. Suatu kehormatan bagi kami andaikata tulisan ini bisa dilink atau disebarkan ke yang lain. Terima kasih banyak :((

Thursday, July 19, 2007

Nyoba KRL AC Ekonomi

malas kali bermacet2x ria kalo naik Trans Bintaro, bisa-bisa baru 2 jam lagi nyampe rumah, keluar gedung masih 20 menit lagi tuh jadwal bus TB datang, gue langsung ke stasiun palmerah aja, berdasarkan bisik bisik tetangga emang ada KRL AC jam setengah tujuh-an.
Sejak diresmikan Bapak Presiden awal bulan ini, gue belum pernah nyoba KRL yang harga resminya 4 kali lipat KRL Ekonomi tanpa pendingin itu.
Sip, nyampe stasiun KRL ekonomi namun adem itu belum lewat, jawdal resmi 18.42, dan datang tepat jam 18.42.

great, setengah jam kemudian sudah sampai di stasiun Sudimara. Kursi semua terisi, hanya ada 2-3 orang yang berdiri di tiap gerbong (sejauh mata memandang).
Sebelum kereta datang sempat melihat jadwal kereta, sebelum jadwal jam setangah 7 cuma ada jam 17.02...yah, ngga bisa deh naik kereta ini kalo hari biasa kecuali pas bulan puasa yang emang pulang lebih cepat setangah jam.

dengan harga 4x lipat dibandingkan kereta ekonomi pas-pasan, eh, reguler, sepertinya kereta ini diminati penumpang yang dulu menggunakan KRL AC express dibandingkan penumpang kereta ekonomi murah meriah tersebut.
Tapi lumayan lah, hidup menjadi commutter seperti gue jadi lebih mudah.

Wednesday, July 18, 2007

we lost the match

gara-gara pertangdingan Arab Saudi vs Indonesia yang seru banget itu, gue he-eh aja ketika rekan2x kantor ngajak nonton Indonesia vs Korea selatan.
gue terpaksa bayar lebih (keknya mereka lewat calo beli tiketnya), dari Rp 75.000 jadi Rp 90.000.
dari sore cowok2x udah heboh aja nyuruh cabut jam 16.30, wah ikke siy karyawan teladan deh, teng jam 5 baru keluar kantor setelah berganti kostum warna putih dulu.
Keluar gedung udah heboh banget, rame manusia. Lumayan tertib menurut gue, karena pas masuk biar belon dapat antri rapi tapi ngga pake acara dorong2x an lah.
sempet "olahraga" bentar karena sok tau nyari tribun, pas masuk , tas digeledah lagi. Ada genderisasi yang menguntungkan pihak wanita, karena temen gue ngga boleh bawa botol aqua masuk, gue boleh2x aja. TNI yang meriksa tas gue keknya yakin wanita ngga bakal lempar2x an botol aqua.
(belon tau doi....)
Anyway, seperti yang gue pikirkan, jujur gue ngerasa tim merah putih bakal sulit memenangkan pertandingan, secara yeah...you know, korea selatan udah berkali2x tampil di Piala Dunia.
tapi memang perlawanan tim merah putih oke banget (well, gue ngerasa permainan lawan Arab saudi lebih baik siy)
termasuk penonton yang cukup supportif
(iya seh, ada yel -yel "WASIT BEGO" gitu....)
ketika gawang kita dijebol pertengahan babak 1, mereka masih cukup sopportif untuk memberikan applause, termasuk ketika pertandingan selesai dengan skor yang tidak berubah.
Bravo tim merah putih, biar kalah, gue tetap angkat topi. semoga PSSI dibenahin perlahan tapi pasti ngga keburu kemaruk karena pengen return yang lebih cepat dan semoga tim Merah Putih dapat berlaga di World Cup one day.

Well, daddy this post is a tribute to you, even he watched nonton Brasil - Kamerun di World Cup 1994, tapi kan teteup...bukan negara sendiri.

Saturday, July 14, 2007

well,not bad - tim Indonesia

hmmm,I must admit it,

memang siy,sempet pesimis waktu tau, Indonesia satu group sama Korsel dan Arab Saudi.Secara kedua negara ini acap kali berlaga di Piala Dunia gethu...

waktu unggul dengan Bahrain, I thought it was just their luck...

well,bermain imbang 1-1 udah buat saya tidak memandang sebelah mata sama tim merah putih. (ye' know, ikke siy udah males duluan deh kalo ngomongin PSSI). Tadinya berpikir, tim hijaun putih itu bakal mendulang gol di Senayan.

permainan om budi dan om bambang keren,sayang aja pas injury tim Om Saad yang masih segar bugar nyundul tuh bola, posisi 2-1 satu menit sebelum pertandingan usai.

but, for me, the game was great, untuk pertama kali setelah sekian abad saya tonton juga permainan tim negara tercintah ini.

even you lost, you still the hero,guys!:) BRAVO

PS: penonton --- jangan pada rusuh yei...they'd already do their best!

Tuesday, July 10, 2007

Brondong jago baking :p

Eits, ngga serem kok postingannya :D
Ada newbie di kantor gue,
Batak,
Wajah diatas rata-rata
Body hampir miriplah ama finalis L-Men
Ngga o2n-namun-sok tau kayak newbie lain,
Ngga malu dan gengsi nanya,
Eligible bachelor I might say
The kind of guy you’d like to introduce to your mommy
:)

Kemaren, (well, not exactly yesterday)
Proposalnya disetujui,
Doi happy berat
Proposal pertamanya,
Jadilah,
Kami sang supporter Business Unit,
Dikasih kue,
Cheese cake,
Slurp…enak
Tiga loyang,
Yang
DIBUATNYA SENDIRI,
Sampe jam 3 pagi


“aduh Rama, kalo Kezia duapuluh tahun lebih tua gue jadiin loe mantu deh”

PS: sorry blogger single available, he’s taken!;) (tapi boleh lah berdoa aja sapa tau available suatu saat nanti hehehheh…)

2nd PS : gue dan bos gua janjian ama doi ke TITAN in the short future. Underlined : TITAN lho not electronic city. Jarang-jarang kan loe ke Titan bareng brondong…hihihih, bukan begitu mbak nining?
*yang-lagi-penasaran-karena-kami (he and I)-mau-belajar-buat-opera-cake-dirumahnya*

3rd PS : I don’t think you’ll meet a young man who put Philadelphia Creamcheese on his wishlist,won’t you ?

4th PS : I should stop using too many PS.

Monday, July 09, 2007

resepsi ulang?:P

Kemaren minggu nonton Oprah Winfrey show di Metro TV yang mengangkat topic “great family”, menceritakan keluarga “tradisional” (ayah-ibu dan anak kandung), maupun keluarga yang mengadopsi anak (ayah ibu dan anak kandung lalu adopsi anak dalam hal ini anak2x Liberia korban perang saudara) maupun pasangan homosexual yang lalu mengadopsi 6 anak.

Eniwei, yang mau diceritain keluarga tradisional, Holly Robinson (mantan model dan aktris) dan Rodney Peete mantan American Football Player (weh, ternyata pernah main di Dallas Cowboys juga)
Menjadi football player yang merumput dari Juli – Januari tahun berikutnya , menjadikan Holly the mommy “single parents” selama +/- 6 bulan, menjadi penentu semua peraturan dan kebijakan di rumah. Ketika suami balik ke rumah, timbul friksi 2x , ketika mommy berkata

“who allowed you do that?”

and their babies said

“ daddy said we can…”.

Mirip2x lah ama di rumah gue ketika ayah pulang.

After retired, Holly and suaminya memperbaharui komitmen mereka, menikah ulang disaksikan keluarga dekat dan keempat anak mereka.

Lucu juga, karena ketika ditanya alasan kenapa melibatkan anak2x mereka, si mommy berujar karena anak pertama mereka menangis ketika melihat poto pernikahan orang dan dia tidak ada disitu 11 tahun lalu.
Then mommy answered
“ well, huney, we like to do this things in the right way”.

Hmm nice, compare to american celebrity/socialite kind of life style, don’t u think?

dan diakui juga oleh suaminya dimana di LA tetangga mereka (tentunya selebrity/socialite ) kiri kanan banyak yang punya affair ato divorce (hmm…mister Peete, ngga ada beda ama di Jakarta sekarang…ckckck ) but they manage their ten-year-marriage even apart.

abis itu gue manggut manggut sendiri
holly (dulu) setiap tahunnya ada 6 bulan sendiri jadi temporary single parents..more likely…hmmm…like me :-D

dengan jadwal ayahnya two precious yang 2 minggu kerja 2 minggu off (waktu masih county mobile) dan sekarang 5 minggu – 3 minggu, in one year, cuma ada setengah tahun kami berkumpul serumah.

kira2x kalo hubby quit jadi field engineer, perlu ngga ya kami resepsi ulang, sekalian bikin pre wed photo karena dulu ngga bikin ini…hahahah *niat bener*
gimana Diana, setuju ngga? (senasib kita)

resepsi ulang? :P

Kemaren minggu nonton Oprah Winfrey show di Metro TV yang mengangkat topic “great family”, menceritakan keluarga “tradisional” (ayah-ibu dan anak kandung), maupun keluarga yang mengadopsi anak (ayah ibu dan anak kandung lalu adopsi anak dalam hal ini anak2x Liberia korban perang saudara) maupun pasangan homosexual yang lalu mengadopsi 6 anak.

Eniwei, yang mau diceritain keluarga tradisional, Holly Robinson (mantan model dan aktris) dan Rodney Peete mantan American Football Player (weh, ternyata pernah main di Dallas Cowboys juga)

Menjadi football player yang merumput dari Juli – Januari tahun berikutnya , menjadikan Holly the mommysingle parents” selama +/- 6 bulan, menjadi penentu semua peraturan dan kebijakan di rumah. Ketika suami balik ke rumah, timbul friksi 2x , ketika mommy berkata

who allowed you do that?”

and their babies said

daddy said we can…”.

Mirip2x lah ama di rumah gue ketika ayah pulang.http://us.i1.yimg.com/us.yimg.com/i/mesg/emoticons6/3.gif" alt=";)"/>

After retired, Holly and suaminya memperbaharui komitmen mereka, menikah ulang disaksikan keluarga dekat dan keempat anak mereka.

Lucu juga, karena ketika ditanya alasan kenapa melibatkan anak2x mereka, si mommy berujar karena anak pertama mereka menangis ketika melihat poto pernikahan orang dan dia tidak ada disitu 11 tahun lalu.

Then mommy answered

“ well, huney, we like to do this things in the right way”.

Hmm nice, compare to american celebrity/socialite kind of life style, don’t u think?

dan diakui juga oleh suaminya dimana di LA tetangga mereka (tentunya selebrity/socialite ) kiri kanan banyak yang punya affair ato divorce (hmm…mister Peete, ngga ada beda ama di Jakarta sekarang…ckckck http://us.i1.yimg.com/us.yimg.com/i/mesg/emoticons6/2.gif" alt=":("/>) but they manage their ten-year-marriage even apart.

abis itu gue manggut manggut sendiri

holly (dulu) setiap tahunnya ada 6 bulan sendiri jadi temporary single parents..more likely…hmmm…like me http://us.i1.yimg.com/us.yimg.com/i/mesg/emoticons6/4.gif" alt=":D"/>

dengan jadwal ayahnya two precious yang 2 minggu kerja 2 minggu off (waktu masih county mobile) dan sekarang 5 minggu – 3 minggu, in one year, cuma ada setengah tahun kami berkumpul serumah.

kira2x kalo hubby quit jadi field engineer, perlu ngga ya kami resepsi ulang, sekalian bikin pre wed photo karena dulu ngga bikin ini…hahahah *niat bener*http://us.i1.yimg.com/us.yimg.com/i/mesg/emoticons6/3.gif" alt=";)"/>

gimana Diana, setuju ngga? (senasib kita)

Friday, July 06, 2007

tablih akbar ngga masuk akal

Seriously,

Di belakang rumah mama, ada yayasan bernama Islami,

Punya jamaah sangat banyak,

Sering ngadain tabligh akbar, sepertinya sebulan sekali

Dimana ruas jalan sepanjang 1 km ditutup…

Dan jalananpun disemuti dengan pria berjubah putih, berjanggut plus celana 7/8.

Panas terik tak meraka hiraukan dalam mendengar ceramah sang uztad.

Fine!

Itu siang hari, biarpun kalo mau kerumah mak muji si tukang pijit saya harus memutar.

Malam hari akan banyak “customer”

Sepertinya salah satu petinggi yayasan itu bisa mengobati.

Dan membuka pengobatatan alternative,

Dulu saya ingat, lokasi disitu situasinya sama dengan lokasi sepanjang Jl. Raya itu,

Sekaarng rame dengan tukang bakso/minuman plus tukang parkir

mungkin juga preman, mengatas namakan restribusi keamanan.

Tetapi tadi malam,

GOSH,

Tabligh akbar apakah yang digelar dari Jam 12 malam sampai waktu shubuh tiba?????

Rumah orang tua yang berjarak setengah kilo aja sangat jelas mendengar jeritan semangat sang Uztad untuk berjihad dan bertobat,

But please

Jam 12 malam sampai jam 4 pagi,

Waktu sebagian besar masyarakat istirahat

Coba kalo didekat situ ada anak balita yang lagi demam…

Ato ramaja sakit gigi?

Ato yang ngejar flight pagi2x, dan benar2x butuh tidur pulas…

Apa tambah ngga bisa tidur?

Anak2x saya aja yang sehat terbangun jam 3 pagi mendengar "jeritan" si uztad,

walaupun untungnya ngga pake acara rewel seperti biasanya, malah happy dan main-main.

Duh,

Inget postingannya pak syamsul,

Katanya agama ini bukan agama yang cuek,

Yeah…you tell me!

Tuesday, July 03, 2007

wentworth miller

ngga nyambung isi ama judul :P

Eniwei, abis baca review mas basuki, hmmm bakal ada serial Prison Break di layar kaca nasional (nasional lho bow, ada juga yang isinya ngga sinetron mulu)

Hopefully, acara ini disiarin malam, biar kejadian ini tak terulang...hehehehe

Monday, July 02, 2007

The Pursuit Of Happyness

"If you got a dream, you gotta protect it"

"Don't ever let someone tell you, you can't do something. Not even me"

Weekend ini weekend garing, ngga bisa onlen karena dirumah ortu ngga ada PC, mobil ditinggal di rumah, jadi kami….dirumah saja.Untung sempet berbekal DVD, film inilah yang ku tonton,udah keluar dari setahun lalu, tapi baru sempat kutonton sekarang.


Based on true story
Berkisah tentang Chris Garnder (will smith) yang menjadi sales alat kedokteran berupa ‘bone density check’
Dengan pendapatan yang tidak menentu harus kesana kemari menjajakan alat itu, menitipkan anaknya Christopher (anak benerannya juga di real life) ke day care, dan tentu menafkahi keluaga.
Akhirnya, karena kondisi ekonomi yang tidak menentu, sang istri pergi ke New York, namun CG kekeuh anak tunggalnya tetap bersamanya..
Chris bertemu dengan seorang broker ternama dan bermaksud untuk bekerja sebagai di kantor beliau, Chris yang saat wawancaa dan hanya berbekal celana jeans lusuh dan kaos oblong karena baru keluar dari penjara, dengan gaya meyakinkan akhirnya diterima, cuma dia terkejut karena selama training tidak digaji,padahal dia sangat butuh uang. Apalagi dari 20 orang peserta training, hanya satu yang bisa jadi karyawan disana.

Disinilah kisah mengharu biru itu dimulai, Chris harus dapat bekompetisai dengan trainee lain, ditambah waktunya untuk mencari klien lebih sedikit dibanding yang lain, karena ada Christopher yang harus dijemputnyua di daycare (yang berbulan bulan tidak dibayarnya), lalu mengantri agar mendapat kamar di homeless shelter. Belum lagi uangnya yang sangat pas-pasan.
Sementara ketika day off dia tetap menjajakan alat kedokteran tersebut.
Well, perjuangan Chris berbuah manis.

Film ini mampu mengaduk perasaan saya, penuh keharuan dari awal sampai akhir.Yang paling mengharu biru untuk saya. ketika adegan Chris terpaksa bermalam di WC kereta bawah tanah, karena tidak punya tempat tinggal, sementara anaknya terlelap dipangkuannya, pintu WC digedor dengan kasar orang lain yang ingin masuk ke WC, Jeff menutup telinga anaknya agar tidak terbangun, pastilah anaknya lelah setelah seharian berjalan keliling kota, disitulah…Chris menagis. (dan air mata saya keluar juga --- hey, fan , preman juga manusia :D).

inget cerita Life Is Beautiful/La Vita e Bella (1998) Roberto Benigni, dimana seorang bapak ingin anaknya tetap merasa bahagia (dan mampu berpura pura bahagia) meski keadaan benar-benar susah.

Salute to all tough parents.:D<"/>