Parahnya, pihak HRG tempat gue bekerja entah lelet, entah ngga mau tau, entah alasan effesiensi, tidak memberikan bantuan sama sekali. Salah satu dari pegawai HR datang ke rumah gue seminggu kemudian, kebetulan gue di rumah mama, di Puri Indah. Melihat rumah sudah bersih, gue mendapat predikat 'ringan' untuk dasyatnya banjir.
Sedada ringan yang berat semonas ya,om?
Lain kali nanya dulu ke pemilik rumah, kalo ngga percaya Tanya tetangga kiri kanan depan belakang, kalo masih ragu juga nanya pak RT.
O2n juga jadi orang.
But, temen2x divisi gue memberikan bantuan materi, lumayan lah.
Tapi gue bukannya mau sok ato sombong sih, (heheheh, abis HRG ngga ngebantuin BT), sebagian dari uang mereka gue kasih ke orang lain yang gue rasa lebih membutuhkan (ya iyalah, banjir dirumahnya seatap,gimana ngga parah?).
Minggu lalu, gue kerumah lagi, mau bersih2x lagi. Masih bau kotoran deh, apalagi dapur. Berhubung ruangan ini vital banget, gue kerja keras untuk mengusir bau di dapur ini.
- Porstex 3 kali, 2 yang pertama malah ngga dicampur air.
- Di Karbol 3 kali juga,
Hasilnya :
Bau hilang, dan lantai dapur putihhhhhh banget, lebih putih dari sebelumnya.
Terus geli juga ya baca koran pasca banjir
Tahun 1996 banjir juga cukup hebat, vila liar dipuncak dikambing hitamkan lalu dibongkar paksa.
Tahun 2002 banjir hebat datang lagi, kawasan puncak kembali dikambing hitamkan.
Tahun 2007 ini, gue baca harian Seputar Indonesia kemarin , Pemda Bogor akan mentertibkan kawasan Puncak
Lho Om, udah 11 tahun belum kelar2x juga ya mentertibkan kawasan Puncak???
No comments:
Post a Comment