Friday, May 25, 2007

narsis : gue masuk koran


seperti yang gue ceritain di Kursus Decorating dengan buttercake itu

jadilah ada penampakan diriku di koran Bisnis Indonesia Edisi MInggu terbit hari ini.

hehehehehheh.
Plus nama dan tempat gue kerja lagi, bangga tuh boss gue...hihihi

Sunday, May 20, 2007

My homemade Pizza


di salah satu Episode Barney yang kerap ditonton my two precious,
ada cerita mereka lagi buat Pizza...uh slurp banget deh, jadi pengen buat.
Pucuk dicinta ulam tiba, dari edisi Majalah SEDAP bulan ini mengangkat resep variasi Pizza, voila!

Jadilah di hari terakhir long weekend ini, daku membuat Pizza.
tapi emang sok tau tingkat tinggi, dari resep yang harusnya pakai tepung terigu protein sedang, gue pake yang tinggi aja, karena kemaren abis buat Cinnamon Rollnya mbak Nining.

Dah gitu, main giling aja ngga liat petunjuk kalo digilingnya dengan ketebalan +/- 0.5 cm.
Hasilnya....tuh roti jadinya crispy, kaya' Izzi PIzza, ngga tebel dan soft kaya' rotinya Pizza Hut. Ye...lumejen lah buat beginner kaya' gue!
*menghiburdiri*
ini resepnya :

Pizza Margaritha

Majalah
Sedap edisi Mei 2007

Bahan dasar Pizza :

500 G tepung terigu protein sedang (gue pake protein tinggi...)
1 sdm ragi istant
325 ml air hangat
1 sdt gula pasir
1 sdm minyak zaitun
1 sdt garam


Saus dasar
2 siung bawang putih, cincang halus
1 bawang Bombaycincang halus
5 tomat, rebus, buang kulit, cincang halus
60 g pasta tomat (
gue pake saus tomat ajeeee....)
1 sdt garam
1 ½ sdt gula apsir
2 sdt oregano
1 sdt basil
2 sdm minyak zaitun untuk menumis


Topping
200 G kezu mozzarella, parut
50 G keju parmesan

(hehehe, gue pake keju cheddar, parmesan ama smoke beef aja...)


Caramembuat

Saus

  1. tumis
    bawang putih dan bawang bombay
    sampai harum
  2. masukkan
    tomat, tomat pasta, garam dan gula pasir. Masak sampai kental
  3. Menjelang
    diangkat tambahkan oregano dan basil, aduk rata.
Pizza
  1. Larutkan
    ragi instant dan setengah bagian air hangat. Tambahkan gula pasir, aduk rata. Diamkan 5 menit.
  2. campur tepung terigu dan larutan tagi instant. Uleni rata, tuangi sisa air
    sedikit-sedikit sambil diuleni sampai kalis.
  3. Masukkanminyak zaitun dan garam, uleni sampai elastis. Bulatkan. Letakkan di baskom
    yang oles minyak zaitu, diamkan sejam. Siap digunakan.
  4. Timbang
    masing-masing 200 G, bulatkan, giling tipis setebal ½ cm hingga berbentuk
    bulat.
  5. Letakkandi loyang datar yang dioles tipis margarine, tusuk2x adonan dengan garpu.
  6. Olesi saus diatas pizza, oven 10 menit denagn suhu 200 derajat C sampai
    setengah matang.
  7. Taburtopping, oven 10 menit sampai matang dan keju meleleh.
dan begitulah penampakan sang pizza....kalo mau liat yang beneran siy...beli majalahnya aja.



Thursday, May 17, 2007

berita

sebelum magrib saya menyimak Liputan 6 (ato Seputar Indonesia?), there was a shocking news…sebuah Honda jazz Hitam terjun dari Lantai 6 , tempat puteran untuk dari ato ke tempat pakir ITC Permata Hijau.

frekuensi saya (dengan mengendarai mobil) ke pertokaan tersebut memang tidak sering, agak shock juga karena siang tadi berencana kesana untuk membelikan Kevin sandal baru, ihh, jadi bergidik.

Eniwei, pada saat kerabat korban diwawancara, sebagian besar menyayangkan kenapa pinggiran “rail meliuk” ke tempat parkir tersebut tidak “dilapisi” besi/baja, hanya kumpulan beton, sehingga ketika mobil menabrak pagar pembatas, tembok tersebut jebol dan jatuhlah mobil itu. *sampai saat ini masih merinding*

Namun pihak pengelola ketika dikonfirmasikan kembali, mengatakan bangunan ITC permata Hijau telah sesuai spesifikasi gedung perbelanjaan. Bisa berarti hampir seluruh pertokoan memakai standar yang sama dalam membangun pagar pembatas “rail meliuk” atau di tempat parkir itu sendiri! Hmmm…setidaknya saya cukup sering ke ITC BSD yang juga memiliki “rail meliuk” ini, have to be really careful then.. (ya, saya tau jarak manusia dengan musibah pastinya cukup dekat).

Pengalaman saya terseram adalah di pertokaan Senayan City dimana saat itu Honda Jazz didepan saya (kebetulan sama mobilnya) sepertinya ragu-ragu dan pelan jalannya. Mungkin dia pusing juga karena ngga sampe-sampe ke atas , sehingga saya harus extra alert (plus deg2x an juga…) dengan medan yang cukup berliku/curam buat saya pribadi.

Lalu saya ingat acara National Geography yang saya tonton itu. Salah satu pakar mengatakan besi dan beton adalah dua sejoli yang sangat bersinergi. Pendek kata, kekuatan kedua komponen ini dalam menunjang beban (selama spesifikasinya sesuai) antara beban dan luas permukaan tak diragukan lagi. Mungkin si jeng sate kulit dapat dapat lebih menjelaskan secara belio insinyur sipil.

Balik ke gedung ITC PH itu. Gedung itu termasuk baru, nampaknya ketika keponakan saya, Mirza baru lahir, mall itupun baru Soft Opening, berarti mungkin 2 tahunan. Dihitung masa konstruksinya berarti 3 tahunan. Sepertinya saat itu baja di pasar international sangat tinggi karena China membutuhkan banyak baja guna membangun rel kereta api --- negara tersebut membuthkan baja dalam volume tinggi, dan akhirnya mempengaruhi harga baja dunia (saya bukan sok tau seperti biasanya , saat itu saya mereview satu usulan kredit dimana perusahaan itu adalah pabrik baja PMA )

Hmmm, mudah-mudahan bukan dengan alasan penghematan ya, tembok pembatas itu tidak berlapis baja walaupun seingat saya, tembok pembatas di pertokoan itu cukup tinggi. Peristiwa ini murni kecelakaan karena kabarnya si pengemudi baru belajar menyetir +/- 2 bulan ketika panik makin menginjak gas.

But anyway, my deep condolence for the accident. May they rest in peace.

Berita selengkapannya dan gambar dapat dilihat di sini
.
tadinya udah naro gambarnya, tapi jadi merinding.

Sunday, May 13, 2007

review : For One More day - Mitch Albom

The book is only 197 pp thick, but it took 2 weeks for me to finish the story, While waiting the KRL Sudimara - Palmerah and on the KRL itself.

From his two previous books, I found they're so inspiring, it made the readers appreciate their life no matter how bad it is. So did this book.

It tells Charles Bonetto’s story, being an alcoholic, his life was a mess in his elderly, his wife left him and even his only daughter didn't invited him to her wedding.
He decided to end his life, drinking while driving, then his car hit the truck.
He woke up not long after that, walk through the forest and there he is, in his hometown see his mother --- who has been dead for years.

And then the story begins, he was so happy to see his mommy again, the woman who raise Robertas (his sister) and him, by her own will because the daddy suddenly dissapear, with no reason.
being a broken home kids was hard back in those year, probably because the word "divorce" still strange.

Charles and his late mom has deep conversation, singing about the pass, and while talking he accompanied his mom visiting his mom’s college.

Story about the pass was labeled with "Times my mother stood up for me", "times I didn't stand up for my mother" where Charles been so sorry for disappointed or lied to his mom.

But still. Possey benneto try to make her babies a normal kids, even the family being left out from community, never been invited to birthday party nor new year eve, since the women in his hometown worried that his mom (who’s still pretty) flirting to their husband..

Charles got baseball scholarships for the college, things that made POssey so excited, since none of the extend family had go to college. . yah, his dad really hard on him for this.

In college, the daddy suddenly called him, advice him to give up college and play in Minor league --- things that his mom surely dislike about. For his dad, playing in minor league it’s the easy way to have money.


He follow his dad's idea, give up college - drop his school - mess up in minor league - and ends up being pathetic sales man.
Somehow Possey still supporting any decision Charley made, even her heart cry.

Turns out, his conversation with his dead mother is his coma time shortly after the accident. There he has all the answer of the Benneto’s skeleton in the closet. .

Will charles get second change? Try to fix his messy life?

go get your self in nearest kinokuniya or periplus! *wink*

Saturday, May 12, 2007

untung jadi orang miskin?

hihihi...padahal kalo ngga ada duit pusing juga kepala gue.
pasti udah pada tau kasus PT Wahana Bersama Global yang (katanya) "menghilangkan" uang nasabahnya, tak tanggung, volumenya sampai trilyun-an.
Majakah Tempo beberapa minggu lalu pun mengangkat berita ini, dan gue cukup terkesima dengan orang-orang yang duitnya raib.
Kalo tidak salah, ada bapak Agung Laksono, ketua DPR, ayah dari anggota DPR Angelina Sondakh, dan beberapa artis, kalo ngga salah siy ada nama Sandy Harun.
dan uang yang mereka invest luar bisa besarnya, lebih dari puluhan milyar.
Hmmm...rejeki mereka (yang punya saving puluhan miliar rupiah itu...)diatur lewat mana yaaaa , sampai segitu besar savingnya (kalo saving gede, income lebih gede lagi donk...)

Dan korban ternyata berdatangan dari mana saja, ada yang mengumpulkan uang dengan susah payah untuk anak-anaknya sekolah, buat beli tempat tinggal...*sorry for them*

eniwei, uang saat ini bukan saja alat tukar uang, ambruknya Rupiah pada tahun 1997 membuktikan bahwa uang saat ini menjadi komoditas, sama seperti coklat, timah dan CPO. (eits, ini siy sok taunya gue, cmiiw).

Cerita PT wahana yang di-klim money game/ lembaga keuangan fiktif, dll membutuhkan modal cukup besar.
Gimana money game, yang membutuhkan modal relatif sedikit. Pernah juga dapat selebaran yang menggunakan ATM BCA sebagai media, untuk orang ke -empat mentransfer kepada ketiga orang diatasnya, ato orang keempat mengirim rp 10.000 kepada orang no 1, lalu nama dia naik keatas, dia harus menyebarkan ke sepuluh orang lagi. Ada ngga ya orang yang dapat ratusan juta seperti ilustrasi itu? siapa yang ngga tergiur denagn modal rp 100.000 bisa dapat jutaan bahkan ratusan juta.

sama seperti cerita wahana ini , siapa yang tidak tergiur dengan hasil investasi yang bisa lebih dari 20% per tahun (berarti hampir 2 kalinya Deposito rate Rupiah --- belum potong pajak). Mungkin bisa,kalo investasi itu di'cemplungkan' langsung - tanpa lembaga penghimpun keuangan- ke sektor riil, seperti beli lahan kelapa sawit yang sebelahan ama Pabrik Kelapa sawit-nya *soktaulagi*

Besar "pesona" selembar kertas bernama uang itu memang luar biasa, bisa bikin gue (ah, mungkin bloggers mommi juga gitu kan *nuduh*) uring-uringan di tanggal 20-an..., BT juga jumlah yang harus dikeluarkan atas denda yang dikenakan si asuransi itu (tetuep...), bisa bikin orang berantem bahkan melukai, bikin para the haves Indonesia berpikiran tidak sejernih biasanya...

Setelah membaca artikel itu, gue dan Paulin rekan sebelah meja gue ketawa-tawa nyegir kuda:

"baru kali ini gue seneng hidup pas-pasan...kalo gue kaya, mungkin udah jadi korban juga"

dan bisakah uang itu tidak 'semempesona' saat ini lagi?
tulisan mas satriyo dari ulasan Lawan Dolar dengan Dinar mungkin dapat disimak.

Wednesday, May 09, 2007

Menyebalkan : Asuransi Sequislife

Gini niy, jadi manusia biasa, cashflow pas-pasan bukan prime customer disatu tempat. *sigh*
Waktu Kezia lahir dulu, gue buat asuransi pendidikan buat dia, di suatu asuransi ternama dan berpengalaman cukup lama dengan premi asuransi sebesar XXX /tahun, karena gue ngerti lah, pendidikan mahal banget dan asuransi pendidikan ada proteksinya.

Waktu Kevin lahir, gue juga melakukan hal yang sama donk, namun saat itu kondisi cahflow kami lagi pas-pasnya banget deh, gue nyari-nyari asuransi lain yang kira-kira cashflow kita sesuai deh.
Dapet deh niy, asuransi tersebut diatas dengan program Smart Kids Plan nya, ngitung ngitung dan ngebandingin dengan asuransi pendidikan dari perusahaan sejenis lainnya, lumayan masih sesuai dengan cashflow, dan rasio pembayaran vs penerimaan sedikit lebih besar dibanding yang lain. (fyi : perusahaan tempat asuransi pendidikan buat kezia dibuat yang paling kecil—tapi ternyata ini yang paling OK pelayanannya!).

Abis itu emang mulai rada aneh siy, gue dah bayar premi pertama, agen dari perusahaan asuransi tersebut diatas masih aja nelpon 3 gitu.

“kapan niy gabung sama kita,bu?”

Tentu, dengan suara manis manja ala agen asuransi penuh janji janji surga gitu deh, if you know what I mean!

“saya kan udah buat, dari agen A”
“oh gitu, trims”

lalu bulan depan ditelpon lagi, gue berikan jawaban yang sama

Lalu bulan depannya ditelpon lagi, saat pembayaran kedua gue lakukan.
Akhirnya gue bilang :

“Saya ngga ngerti deh ama cara kerja dan database kalian, kok berulang kali nelpon customer dengan tawaran yang sama,ya?”

The calls stop ever since.

Nah, kemaren gue terima SURAT PEMBATAN POLIS, karena menurut perusahaan asuransi tersebut diatas, kami telah lalai membayar premi yang harusnya jatuh tempo 1 Maret 2007.
Gue cari lagi file2x pembayaran gue, abis banjir gue pernah terima kwitansi pembayaran asuransi, tapi tinta yang dipakai poor quality (apa efesiensi, pengiritan ngga genah?), jadi gue ngga bisa baca itu pembayaran yang mana, apa yang ini ya?

Gue lalu inget, niy perusahaan asuransi emang agak ajaib juga siy servicenya, notifikasi jatuh tempo pembayarannnya biasanya gue terima paling cepet 2 minggu sebelum jatuh tempo! Beda banget ama agen asuransi nya Kezia yang sebulan sebelumnya udah diremind oleh si agen.
Sehingga apabila jatuh tempo 1 Maret 2007, kemungkina gue terima bulan februari saat rumah kosong selama 6 minggu karena gue ngungsi abis banjir. Jadi, SURAT untuk melakukan pembayaran TIDAK PERNAH SAMPAI KE TANGAN GUE!

Akhirnya gue emailnya di care@sequislife.com, panjang lebar gue ceritain, no response.

Akhirnya gue telpon juga,ngga ada respon siu.

Oh, yeah, seperti yang gue takutkan selama ini,
kalo ada nasabah complain seperti biasa lempar pingpong donk!
Pertama nelpon 5706400, disuruh nelpon bu Indah di 520 XXXX, 5 kali ditelpon ngga ada jawaban.
Gue telpon headquarternya, sampe jam 8.25 operatornya sibuk (ato belum datang??)
Gue asal aja pencet extension dapat dan dilempar .

Ok, akhirnya diterima, gue ceritalah panjang lebar gue bilang masih dengan baik-baik kemungkinan gue ngga terima karena gue kebanjiran, gue ngungsi tumah kosong.
Disini ketidak sopanan si customer service ini :

“lho mustinya ibu lapor donk ke Kita rumah kosong!”

“lha mbak, saya kan juga dah sibuk bersih-bersih, ngurus surat 2x yang ilang ato basah, bla…bla..bla…"

(prihatin dikit kek mbak, emang gue ngarep tuh banjir???)

“ya bukan salah kita donk” (gini kali ya service quality asuransi tsb???)

“ kenapa kurirnya ngga simpen balik kek bilang rumah dalam keadaan kososng “
(berdasarkan pengalaman karena suami gue ikut asuransi lain yang diberlakukan begini, ketika kami pindah rumah dari blok G ke blok A)

“Nasabah kita banyak kali bu, bisa berkarung-karung surat kalo gitu, lagian itu bukan Sequislifenya yang ngurus, jasa kurir lain”

Lha, emang gue pikirin yang ngurus pengiriman dokumen siapa? dodol juga ya tuh orang????Oh ya, btw, selamat ya mbak, nasabah perusahaan anda banyak....*SINIS*

Akhirnya suara gue tinggi --- uh, yang diujung telpon mewakilkan perusahaan ini apalagi!!! Gue cerita aja gue ogah bayar denda, bukan salah gue, tentu lebih nyolot lagi manusia nista itu yang gue lupa Tanya namanya sapa (kalo gue inget, udah mau gue tulis ke koran niy!)

Pas gue minta dipulihin tuh asuransi , dia juga ogah2x gitu nerangin, termasuk permintaan gue untuk mengantar form ke kantor. Dooo, padahal dulu pas mau join semangat bener si agen. Sayangnya gue ngga nyimpen no telp agen tempat gue buka polis ini.

Gue pasrah aja deh, kalo gue mau berhintiin program ini, gue lebih rugi lagi karena sekian dana yang udah gue bayar paling Cuma balik 15% dari yang gue bayar….

Asik juga tuh perusahaan, suruh kita join nelponnya sering banget, kasih reminder kek lewat HP/telpon…untuk apa minta data lengkap nasabah.
Rugi kali ya tuh asuransi kalo remind nasabahnya…biar argo dendanya jalan terus, duh…


Dan sampai saat ini, 12 jam setelah gue kirim email --- ngga dibales tuh (email tersebut dibaca, gue bikin read request), terlalu takut? Ato terlalu arrogant? Mentang-mentang saving gue disana dikit…duit gue pas-pasan…

Jangan kejadian siy(amit-amit deh ), tapi kalo bad thing happened, gue ngga bisa nge-klaim, nasib anak gue terkantung2x! Mustinya itu donk yang kalian pikirin wahai agen asuransi Sequislife!

Kalo (syukur alhamdulilah dulu ah…) gue punya uang lebih, ngga bakalan deh gue taro saving gue perusahaan ini lagi biar kata dapat iming-iming naik haji gratis pun! Kapok!
Menyebalkan

Sunday, May 06, 2007

my second decorating class

still in the passion of baking,
seperti keinginan gue untuk bisa mendekor kue, jadilah gue ikutan kelas pertama milis teras kuliner di Wilton - Fatmawati. sempet telat setengah jam karena harus ke sekolah Kezia (yang baru) untuk ngepas seragam doi.
gue pilih kue yang bentuknya bundar aja...biar gampang...hihihihi.
lumejen lama juga niy kusus, dari jam 10 sampai jam 3-an...tapi ngga berasa lho.
Jadi di kelas ini (harusnya siy...kelas pemula, tapi kayaknya yang ikut udah jago2x bener deh, minder.com gue...),teh uceu
ngajarin bisa bikin mawar, bahkan 'ngancam' ngga dapat makan siang kalo belum bisa bikin mawar.
Yah gitu deh, jadi gue punya property baru neh, Paku Mawar, yah...bentuknya kayak paku gedeeee...biar pas buat mawar tuh paku bisa diputer-puter pake tangan kiri, sementara tangan kanan megang spuit (untuk mawar merek wilton # 104).
Confession! mawar yang tengah bukan buatan gue, buatan mbak wiwik, doi berbelas kasihan ama gue karena setelah 15 kali percobaan tuh mawar ngga jadi-jadi...

Btw, biar gue telat, tapi gue duduk paling depan...acara ini diliput oleh wartawan bisnis Indonesia , jadi deh gue diwawancara juga, *narsis-ngga-ilang-ilang*
tungguin ah tuh koran 2 minggu lagi (kata wartawannya liputan itu baru turun cetak 2 minggu lagi)...

Trus...nama Mirza itu, nama keponakan semata wayang gue yang berulang tahun kedua hari ini, yah...abis disuruh bikin mawar siy ,Nak...terpaksa biar biar kamu pria tampan, kuenya ada mawar.

Acara ditutup setelah tumpengan dulu (selamatan milis baru)...nyam nyam...

Wednesday, May 02, 2007

next weekend Project

  1. The Kite runner - Khaled Hosseini ( yeah..better late than never lah....)
  2. For One more day - Mitch Albom (I found his two previous books were very inspiring) pp 25 so far
  3. Khadijah The True Love Story of Muhammad - Abdul Mun'im Muhammad pp 65 so far

No wonder Muhammad said this to Aisyah:

"Demi Allah, aku tidak pernah mendapat pengganti yang lebih baik daripada Khadijah. Ia yang beriman kepadaku ketika semua orang ingkar, ia yang mempercayaiku takkala semua orang mendustakanku. Ia yang memberikan harta pada saat semua orang enggan memberi. Dan daripadanya aku memperoleh keturunan, sesuatu yang tidak kuperoleh dari istri-istriku yang lain"