Saturday, August 27, 2005

wE mOved

See the pictures below, it’s kezia with her nanny (she doesn’t work with us anymore), and her cousin kak dea. The pic was taken when she was 3 or 4 months. See the background? that is our home--- used to be our house.
Located in Villa Bintaro Regency, Pondok Aren. Rumah mungil bersebelahan dengan sebuah TK dan di depan tennis court, berdiri diatas lahan seluas 96m2 dengan 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, dapur dan ruang tamu dirasa sangat pas untuk memenuhi kebutuhan kami yang saat itu akan menikah. When we were just married, we don't have a maid or something, just the two of us.
Furniture pertama yang diisi, tentu kamar tidur, lalu Yamaha Electone FE 30-ku yang sudah 17 tahun usianya(fotonya disamping Dea)! Ibu gue udah pusing ngeliatnya, so when we --- I mean with my hubby managed to buy a house, she definetly ask me to get rid of that electone from her house.

Karena rumahnya mungil, mau ngga mau ukuran furniture semua disesuaikan (tentunya dibeli satu demi satu, biasalah pengantin baru, tabungan juga seadanya) , our round dinner table diameternya cuma 90cm, tetapi ada bagian tengah bisa di extend. Satu meter setelah meja makan --- ya langsung kompor, water sink,etc. Kalo diperhatiin lagi gambarnya, segala gorengan dan sendoknya kita gantung di dinding untuk menghemat tempat. Btw, lebih kurang 2 meter dari tempat mereka berdiri --- ya pintu masuk. ;)

We have 21 inch TV (pause mode--- dulu waktu mau beli TV, we had argument since my hubby wanted to buy a-29-inch TV--- aduh kegedean banget ngga siy buat rumah kami, ngga cocok aja menurut gue saat itu).
Foto satunya lagi, sepupu kezia dari pihak ayahnya, berfoto di depan rumah kami, taman rumahnya, ya cuma segitu, paling2x 4 m2 luasnya. So mini isn't it.

Waktu kezia lahir, since we only have 2 rooms, she doesn't have her own bed room, in fact, she sleep with us in the same bed. Tempat buat meletakkan box bayi pun ndak ada.;). Kamar satunya tentu buat asisten domestik rumah kami.

Image hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.com

Around a year latter, I proposed soft loan to my office, daripada merenovasi rumah mungil kami yang menurut kami tanggung, we decided to buy a bigger house. dan ngga sengaja, my hubby menemukan sebuah rumah --- masih di komplek yang sama tetapi beda blok---dan dijual dengan harga cukup "bersahabat". walaupun harga dari penjual cukup bersahabat (compare dari luas tanah dibanding penawaran) tabungan kami masih kurang, so we sell the house to my parents dengan harga sangat tidak bersahabat buat mereka. Ha3x. That's what parents for. :-D.
Tetapi kita juga merenovasi some part of this house, dan tepat Indonesia berusia 60 tahun, kami pindahan.

And this is our new house! Foto diambil dari pintu masuk, dengan electone tuaku sebagai among tamu. Di depan tangga itu adalah kamar kami and we have our own bath room there.

Image hosted by Photobucket.com

Even my baby still sleep with us in the same bed, she has her own room now. And even her oma has a romm at my house. (Tentu saja, mereka juga punya saham di rumah ini, hehehe)
Image hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.com

Di bawah adalah foto ruang makan, dan our 90-cm-diameter-dinner table seem to small, sehingga bagian tengahnya dibuka to make it a litlle bit bigger.


Image hosted by Photobucket.com
Btw, rumah kami sekarang letaknya di hook, so we have a "side" yard. Kamar kezia dan kamar oma-atoknya menghadap ke taman ini. kategori "tetangga depan rumah" total ada 8 rumah, jadinya last weekend gue dan kezia berkeliling untuk memperkenalkan diri (Hendri udah kenalan duluan waktu merenovasi rumah dia yang paling sibuk). Yang menarik, di tempat baru ini (baca : RT baru), yang arisan bukan ibu2x nya aja lho, tapi bapak2xnya juga ikutan. :)) :)) hobi ngerumpi juga bapak2xnya.

Image hosted by Photobucket.com

Syukur alhamdulliah kami dititipin Allah swt rumah yang lebih baik buat kami. Dulu tidak kepikiran bisa beli rumah lagi consider harga tanah yang sudah selangit, apalagi momentnya pas karena akan ada anggota baru di kerluarga kami, insya allah at the end of this year.

Sekian dulu tour rumahnya...



Friday, August 26, 2005

sEnDiRi LaGeE...

Image hosted by Photobucket.com

"sunyi sepi sendiri, kala kau tinggal pergi"
hahaha, lagu lama yang menggambarkan suasana hati weekend ini.
Sudah menjadi ritual 2 migguan, kezia's dad pergi lagi ke lokasi, saat ini ke laut. Mencari sebongkah berlian untuk kelangsungan hidup kami. ha3x
Walaupun ritual ini sudah hampir 3 tahun (sejak pertama kali kenal dengan ayahnya), tetap aja suka rada2x sedih hari pertama suamiku pergi. Duileh...:)) :))
Gambar diatas adalah lokasi kerjanya di Matak, kepulauan Natuna, Riau. Konon kabarnya, my hubby bakal kerja disana sampai the end of this year.
Can't wait 'till next two week.

Thursday, August 11, 2005

Trip to Benteng Rotterdam

Setelah balik hotel, co2x pada belum sarapan! BUset deh! Jam 10-an, salah satu peserta minta baik ke toko Sutera lagi, tapi abis itu mereka ngga mau jalan2x..ya udah, gue dianterin pak Idrus aja. Pilihan paling tepat yang benteng Rotterdam, karena lokasinya depan Pantai Losari. Foto dibawah adalah pemandangan pertama kali masuk benteng rotterdam.




Foto sebelah kiri, dan bangunan paling kiri adalah museum La Galippo , dan foto sebelah kanan bangunan paling kanan, juga museum La Galippo. Biar ngga pusisng, yang kiri gue namain Museum I dan yang kanan Museum II. Harga tiket masuknya Rp 700,- untuk kedua museum.

Museum I adalah bekas kediamannya gubernur belanda dulu, bangunan tahun 1680-an. Gue lupa tepatnya, Cuma di depan bangunan ini ada kok tahunnya. Bagunan masli asli, kecuali lantainya yang sekarangan dipake-in keramik, aslinya sih lantai marmer, masih ada ruangan dengan lantai marmer, tempat dipajangnya keramik2x..
Ditemenin pemandu yang gue lupa namanya (kayaknya emang gue ngga nanya seh…),
Jadi tu benteng sebenarnya kepunyaan Raja Gowa (ato Bone???), terus diambil alih sama Belanda karena rakyat kalah perang, sehingga berdiri lah gedung2x tersebut.

Di museum I isinya benda2x sejarah (replika tentunya), seperti uang dulu, keramik2x Cina, perhiasan2x kerajaan, dan lain2x. salah satu yang gue foto adalah replika dari hadiah pihak belanda untuk Aru Palaka




Yang tengah2x, berbentuk kalung, tempat isi perjanjian antara pihak Belanda dengan Aru Palaka.
kalo ngga salah jaman sekolah dulu, gue taunya Aru Palaka, pengkhianat, yang kasih bocoran ke Belanda tempat persembunyian Sultan Hasanudin, ketika gue kasih statement itu ke si pemandu, doi misuh2x, “Aru Pakala bukan pengkhinat, dia pembela masyarakat Gowa, dia sudah kesal sama penderitaan rakyat Gowa yang diperlakukan semena2x” ternyata si pemandu orang Gowa bow…pantes deh,,,,hihihih…maap ya daeng.



di belakang gue adalah Museum II, yang dulunya adalah gudang hasil bumi. Konon kabarnya, dibelakang gudang itu ada Sungai untuk memudahkan Stok Opname, entah tahun berapa ditimbunnya.

Foto yang sebelah kiri adalah daerah benteng yang sebenarnya bagian depan pada awalnya, kalo ada cekungan2x, tempat meriam ditempatkan. Nah dibawah itu rumput, yang mengapit pak idrus , adalah penjara!!!! Katanya bawah tanah, padahal engga…bagus juga yah konsep arsitek orang Belanda…Gue sempat melongo sih…tapi gelap (ya iya lah…) Jalanan menuju bawah, adalah jalurnya meriam menuju ke atas benteng.

Terus sempat naik juga ke Benteng yang menghadap ke Losari, tinggal reruntuhan.
Ngga berasa sudah sejam, gue memutuskan untuk menyelesaikan tour. Capek gue! Ngasih tip ke sipemandu pun ngutang dulu sama pak Idrus.

>

Abis itu, gue menyempatkan diri merendam kaki gue di Tanjung Bunga. Bayar-nya mahal juga yei,,,Rp 3.000,-an. Sepanjang pantai ini didirikan gubuk2x bambu, tempat duduk2x. Agak kumuh juga nih pantai…hilang sudah keindahannya…
Balik ke hotel, check out, makan di SEDERHANA (kangen masakan padang), ke toko Sutera lagi, langsung ke Bandara Hasanudin. Pesawat gue sih jam 7.00 WITA, tapi yang cowo2x ke Depansar, pesawat jam ½ 6. Gue pengen ke Bantimurung (air terjun) di daerah MAros batal deh, kepepet waktu, kayaknya Pak Idrus juga udah capek nganterin kesana kemari. Ya sudah lah…next time mungkin. I catch 19.00 WITA flight to Surabaya by Adam AIR. Good Bye Makasar…suatu saat gue akan kembali…soalnya gue batal ke Pulau Bira neh….

Hari Jumat dan Sabtu



Day Six - Jumat
Foto didepan hotel, the four of us sebelum cabut ke kantor,
Pas cowok2x sholat Jumat, gue and mbak evi ke Jl. Somba Opu itu, beli oleh2x.
Kita beli minyak tawon (ada dua variasi tutup merah harganya Rp 37.500 dan tutup putih lebih mahal lagi sampe Rp 100 ribuan kayaknya) dan minyak kayu putih. Kabar-kabari sih nih minyak tradisional yang multi function asli dari ambon dan tidak mudah ditemukan di Jakarta. Selesai belanja oleh2x, gue menyusuri jalan untuk hunting emas. Kebetulan teman gue, poppy , mau merid…sekalian cari kado lah. Yang bikin daya beli gue gede di toko emas ini karena berat perhiasannya ngga banyak, paling Cuma 1,5 – 2,5 gr. Hehehe.
Gue memutuskan untuk membeli emas kendari --- yang kabarnya khas Sulawesi... bentuk bunga, dengan kelopak 2 tumpuk.
After sholat, we had (again) Seafood for lunch, suasana restoran yang sangat sepi membuat ngga semangat makan, terus pelayanannya lama pula.Selain itu gue udah eneg banget sama seafood. Gue lupa nama restoran, tapi di sebrangnya Jl. Ahmad Yani itu, Oh ya, depan Jl. Ahmad Yani ada lapangan dan monument pembebasan Irian Barat. Jadi restorannya di depan lapangan itu.
Sore-an, foto2x ama orang cabang lah…kenang2x an…entah kapan balik ngaudit ke sini lagi, since gue cuma jadi auditor tamu.
Malamnya, ngga tau mau makan apa…kami memutuskan makan PADANG…RESTORAN SEDERHANA, Jl. SAm Ratulangi...kangen ama rendang euy!!! Si jojon makan sampe nambah 2 kali, banyak pula nasinya,

Day Seven
Evi catched seven-o’clock-flight to Jakarta, jadi doi jam 4.00 WITA udah bangun, kebangun juga deh gue….gue sekalian aja nunggu shubuh, trus nge-set jam 7.30 untuk sarapan, baru jam 6-an, ivan nelp gue, nanyain EVI wah,,,,ngga bisa tidur deh gue!
Abis sarapan, turns out the boys belum tune in…masih ngorok, ya udah gue sarapan sendiri, terus naik Pete2x (angkot) ke Bank NIaga Losari, foto bentar (minta tolong sama seorang ibu2x yang lagi lari pagi),


ambil duit di Kantor Kas Losari, balik lagi ke Somba Opu.
Pas mau nyebrang, ada dua pengendara motor cowok, yang 1 boncengin cewek, negur gue “pagi bu”, “pagi mbak KIKY”, tadinya gue cuekin aja…kirain orang iseng…tapi kaget --- kok tau nama gue yah???? baru gue nyadar mereka orang cabang…hihihih ngetop juga gue! (narsis)
Well, disini gue balik karena evi nitip sepasang anting kendari, modelnya simple sih, bulat, terus totol2x sepanjang bulatan itu. Toko tempat gue beli anting kemarin belum buka, yang buka baru beberapa toko, masuk lah gue kesana, dan setelah tawar menawar gue beli sepsang anting and liontin emas kendari (juga) model bunga. It cost Rp 400-an…lumejen bow….
Pulang gue naik becak dehke hotel cost Rp 5.000,-, jalan di sepanjang Losari satu arah, dan memang banyak banget jalananan 1 arah di makasar.

Monday, August 08, 2005

dAy FoUr and FivE

July 20th '05

Hari Rabu, siangnya gue ketemuan sama Cia --- teman lama (juga) waktu gue TA di caltex dulu, “pause mode dulu : cia dan capa tidak saling mengenal karena mereka tidak dalam masa training yang sama, sedangkan gue di Duri selama 4 bulan!!!!)
she lives in Takalar, masih 2 jam lagi ke selatan dari makasar. Abis makan siang, gue nyempetin ke Jl. Somba Opu, di belakang jalan yang bersisian sama pantai losari itu (nama jalannya apa, gue lupa), di Jalan tersebut berderet2x toko emas. Yang katanya membedakan dengan emas di Jakarta, sebagian besar 23 K dengan kadar +/- 90%, jadi lebih kinclong aja…disini gue cuma liat2x aja…ngga bawa duit banyak.
Malamya, gue and the team balik ke daerah Panakukang, neneknya Kezia gue nitip kain sutra, sebenarnya gue udah kesana hari selasa, Cuma karena ngga bawa contoh kainnya, gue ngga jadi beli.
Ngga tau nama kain sutranya, but it cost Rp 45.000/m, dengan variasi warna yang banyak banget, nyokap gue yang tadinya Cuma nitip warna biru and baby pink, jadi nambah warna broken white, shockin’ Pink, terus gue beli empat warna lagi buat oleh2x, kuning, maroon, orange,sama merah. Mbak Evi lebih lagi beli kain songket buat rok bawah dan kain sutra buat baju atas,it only cost Rp 250,.000 lho!!!! Temen gue Jojon, beli kain juga buat kemeja kalo ngga salah Rp 50.000/m, Tapi sorry guys…gue ngga tau nama2x kain.
Btw, malamnya makan Sop Saudara, sop daging gitu juga, kaya yang dimakan di Coto NUsatara.


Day Five – Kamis
Again, we had sea food for Lunch, di Jalan apa gue lupa, tapi daerah pemukiman deh.
Malamnya gue ke Global Trade Centre --- ngga jauh dari hotel, lokasi GTC ini adalah selat makasar yang di reklamasi --- ditimbun pake tanah berkilo2x meter ----kata pak Idris sang sopir yang mengantar jemput kami selama di makasar, property ini milik Lippo Group, deket GTC ada pemukiman mewah juga. Walhasil ngga makan di GTC, masih sepi siy,yang rame cuma Hypermartnya aja…kita ke pusat kota lagi deh, balik ke Jl. Lompobattang itu kali ini gue nyoba sop konro yang yummi itu…

Day Two and three --- still a story from celebes

Day two
Senin, tanggal 18 July --- the four of us ( the team consists four inspector, 2 women me and Evi and two men which are arif a.k.a Jojon and ivan) --- meluncur ke Jl. Ahmad Yani No 3, it only took 5 minutes to get to office, menyenangkan, as a new inspector, gue harus berkenalan sama semua staff cabang sana, jadi ingat masa PPE dulu, dimana hari pertama di cabang adalah hari mengeringkan gigi, harus senyum dan berkenalan kepada seluruh staff. Dapat tempat kerjanya di Lantai 3..ALAMAK…kebayang deh gotong2x lap top all the way to the 3rd floor dalam kondisi almost 5-month-pregnant pula..fiuh….
Siangnya makan di Nelayan lagi, ditraktir orang cabang neh….malamnya makan Jl. Lampobattang, gue makan Konro Bakar. Dagingnya empuk lho…terus disiram kuah kacang ala sate ayam gitu.

Day Three
Selasa siang , kami makan di Restoran Coto Nusantara, depan pelabuhan persis !!!
Gue makan yang isinya daging aja, bisa juga milih yang dicampur sama jeroan, makannya sama ketupat ato buras, ngga sama nasi. Tempatnya panas banget, tapi rame tenan, di bagian kasir, terdapat foto2x artis ibu kota dengan pemilik restoran tersebut.
Malamnya, kami ke daerah Panakukang, oh ye,,,gue ketemuan sama Capa, teman lama waktu TA di Caltex --- jadi Capa ikutan sama gue and the team.
Nyampe Mall Panakukang, yang kabarnya mall terbesar di Makasar, we had nothing to do, so we decided to have dinner at Mie Titi restaurant not far away far the mall.
Restoran ini Cuma nyiapain Mie Titi, mie kecil2x kaya’ bihun digoreng dan disantap dengan tumis sayuran model2x Cap Cay gitu deh…Uniknya, Mie Titi satu2xnya menu yang disediakan restoran ini, minumannya pun Cuma the, jeruk, sama air putih. Gampang yah jualannya ,tapi lakunya….ckckckckckckc…


Malaman dikit nyampe hotel, gue ngidam Pisang Epe (ngidam, makan pun belum pernah…), so at 10.00 pm gue sama mbak evi jalan ke Pantai Losari itu, sedihnya, seperti kota2x besar lainnya, sudah selarut itu pun, masih banyak anak dibawah 10 tahun mengamen dan mengemis, sampai2x ada yang membawa adiknya yang paling2x baru beumur 8 bulan !!!! Padahal pagi hari, gue baca koran Fajar --- harian lokal di Sulawesi Selatan, yang terhomat anggota DPRD mendapatkan 4 mobil operasional kalo ngga salah Panther deh, alasannya klise : "untuk mendukung operasional anggota legislatif tersebut " bah….
Bukannya mengalokasikan 4 mobil tersebut untuk mensejahterakan rakyatnya !!!
Btw, buat yang belum tau pisang Epe, pisang hijau yang dibakar diatas arang, terus disiram kuah gula jawa…kadang2x pake durian kalo lagi musim…manis banget. 1 porsi terdiri dari 4 pisang yang harganya Cuma Rp 3.000,-

Friday, August 05, 2005

Gone for two weeks

Early this year, my BIG BOS had a new program. Kami para staff credit reviewer diwajibkan ikut sama internal auditors, agar kita dapat mereview suatu account dengan cepat, like they do. The place where I (try to) make a living punya beberapa area. So, dari beberapa pilihan, Jakarta Area, Indonesia Timur Area dan Jawa Barat Area. I chose Indonesia Timur Area.Alasannya seh, kalo meriksa di Jakarta ngga dapat "daily allowance" (anggota DPR juga neh gue) ,kalo meriksa di bandung deket. lagian gue belum pernah ke sulawesi. And turn out gue ditugasin seminggu di makasar dan seminggu di kota pahlawan. Setelah memastikan my pregnancy baik2x aja, ijin dari suami tercinta,gue berangkat ke Makassar tanggal 17 July. Pamitan sama kezia yang saat itu masih tidur dengan derai air mata. This was my first time tugas keluar kota. for 2 weeks pula! Exactly 1.00 pm, taking Garuda Airlines flight 778, gue dan mbak evi terbang. Boring banget di pesawat, 2 jam 10 menit, udah lama ngga naik pesawat yang sampai 2 jam gitu. Sejauh mata memandang ke bawah hanya lautan. jam 15.27 WITA, for my very first time (dan sebenarnya di keluarga gue---my parents and my sibblings--- gue lho orang pertama) menginjakan kaki di bumi celebes ini. niat foto2x ditolak mentah2x sama mbak evy, he2x. gue nginap di Hotel Aston, ngga berapa jauh dari rumah RI 2, dan pantai Losari. Malamnya kita makan Sea Food di Nelayan, ngga berapa jauh dari hotel. Yummy deh!




Foto ini diambil dari kamar hotel, dibawah gapura itu, lokalisasi pedagang makanan, yang dulu berjualan di sepanjang pantai.