Thursday, May 17, 2007

berita

sebelum magrib saya menyimak Liputan 6 (ato Seputar Indonesia?), there was a shocking news…sebuah Honda jazz Hitam terjun dari Lantai 6 , tempat puteran untuk dari ato ke tempat pakir ITC Permata Hijau.

frekuensi saya (dengan mengendarai mobil) ke pertokaan tersebut memang tidak sering, agak shock juga karena siang tadi berencana kesana untuk membelikan Kevin sandal baru, ihh, jadi bergidik.

Eniwei, pada saat kerabat korban diwawancara, sebagian besar menyayangkan kenapa pinggiran “rail meliuk” ke tempat parkir tersebut tidak “dilapisi” besi/baja, hanya kumpulan beton, sehingga ketika mobil menabrak pagar pembatas, tembok tersebut jebol dan jatuhlah mobil itu. *sampai saat ini masih merinding*

Namun pihak pengelola ketika dikonfirmasikan kembali, mengatakan bangunan ITC permata Hijau telah sesuai spesifikasi gedung perbelanjaan. Bisa berarti hampir seluruh pertokoan memakai standar yang sama dalam membangun pagar pembatas “rail meliuk” atau di tempat parkir itu sendiri! Hmmm…setidaknya saya cukup sering ke ITC BSD yang juga memiliki “rail meliuk” ini, have to be really careful then.. (ya, saya tau jarak manusia dengan musibah pastinya cukup dekat).

Pengalaman saya terseram adalah di pertokaan Senayan City dimana saat itu Honda Jazz didepan saya (kebetulan sama mobilnya) sepertinya ragu-ragu dan pelan jalannya. Mungkin dia pusing juga karena ngga sampe-sampe ke atas , sehingga saya harus extra alert (plus deg2x an juga…) dengan medan yang cukup berliku/curam buat saya pribadi.

Lalu saya ingat acara National Geography yang saya tonton itu. Salah satu pakar mengatakan besi dan beton adalah dua sejoli yang sangat bersinergi. Pendek kata, kekuatan kedua komponen ini dalam menunjang beban (selama spesifikasinya sesuai) antara beban dan luas permukaan tak diragukan lagi. Mungkin si jeng sate kulit dapat dapat lebih menjelaskan secara belio insinyur sipil.

Balik ke gedung ITC PH itu. Gedung itu termasuk baru, nampaknya ketika keponakan saya, Mirza baru lahir, mall itupun baru Soft Opening, berarti mungkin 2 tahunan. Dihitung masa konstruksinya berarti 3 tahunan. Sepertinya saat itu baja di pasar international sangat tinggi karena China membutuhkan banyak baja guna membangun rel kereta api --- negara tersebut membuthkan baja dalam volume tinggi, dan akhirnya mempengaruhi harga baja dunia (saya bukan sok tau seperti biasanya , saat itu saya mereview satu usulan kredit dimana perusahaan itu adalah pabrik baja PMA )

Hmmm, mudah-mudahan bukan dengan alasan penghematan ya, tembok pembatas itu tidak berlapis baja walaupun seingat saya, tembok pembatas di pertokoan itu cukup tinggi. Peristiwa ini murni kecelakaan karena kabarnya si pengemudi baru belajar menyetir +/- 2 bulan ketika panik makin menginjak gas.

But anyway, my deep condolence for the accident. May they rest in peace.

Berita selengkapannya dan gambar dapat dilihat di sini
.
tadinya udah naro gambarnya, tapi jadi merinding.

No comments: