Kadang, bila aku sudah malam, badan ini telah mendarat di kasur, tapi kantuk tak juga datang, sering fantasi ini kerap melayang
seandainya aku
pelajar SD yang kerap kutemui kalo lagi training di training centre tempat aku bekerja sekarang di Cisarua, pagi2x benar mereka harus menuruni bukit untuk pergi sekolah dengan alas kaki seadanya, ketika terik nanti mereka akan mendaki berkilo2x meter untuk sampai rumah, alangkahnya lelahnya kaki ini, belum dahaga yang pasti menyerang.
seandainya aku
si yuti/fitri/kardi (asisten domestic dirumah) atau siapun mereka yang mengemban tugas hampir sama, di usia belasan tahun harus keluar dari rumah yang berpuluh2x kilometer dari kampungnya, untuk bekerja (dan tinggal) pada orang yang dia belum pernah kenal sama sekali
seandainya aku
tukang kembang tahu yang kutemui kemaren siang di depan rumah, memikul dua loyang besar (atau apapun mamanya) kembang tahu, berteriak menjajakan jajanannya siang terik keliling komplek yang terdiri dari 12 RT engan berjalan kaki. Ah panas menyengat, kaki lelah, untung-pun tak seberapa
seandainya aku
bang doni sepupuku, yang kehilangan putra tunggal mereka (kala itu berusia 5 tahun) 4 tahun lalu, dan sampai saat ini Allah swt belum memberi amanah lagi kepada mereka, betapa sunyi hidupku sepulang kerja
seandainya aku
tak mempunyai dua mata sehat untuk melihat seperti seorang wanita yang pernah kutemui di KRL Serpong, pastilah akan sedikit sulit hidup ini, tak bisa membaca, menonton TV, main organ, blogging, berjalan kencang, memberhentikan bus, mengajak anak2x ku jalan2x
seandainya aku
seorang wanita yang aku lupa namanya, malam tadi dia diwawancara wartawan TV 7 yang meliput kerusuan di Dili lewat acara Quo VAdis, Dili? Setiap pagi wanita itu -mungkin tak jauh beda umurnya dengan aku- harus menebak2x, episode kematian apalagi yang harus dia lihat hari ini?
ah, My Life sure beautiful!
No comments:
Post a Comment