buku berdasarkan wawancara kedua jurnalis diatas dengan Alm Pramodeya Ananta Toer.
terbagi dalam beberapa bab, seperti tulisan kecil di cover
"memukau...pilu tiada akhir" Noam Chomsky
merinding gue baca buku ini,yang isinya...
- Tentang luputnya bangsa ini mengingat M Yamin sebagai salah satu pelopor Sumpah Pemuda 28,
- Tentang pembakaran tulisan-tulisa pram,
- Tentang murahnya nyawa tahanan pulau Buru, yang dieksekusi ditangan bangsanya sendiri,
- Tentang sungai penuh darah,
- Tentang bangganya generasi sekarang berbahasa asing --- (hampir) hilang indentias bangsa ini,
- Tentang ketidaksukaan almarhum atas fasisme Jawa (ngga cocok neh ama mbah marijan),
- Tentang opininya yang mengatakan penjajah terburuk di Indonesia ini, tidak dilakukan oleh belanda atau jepang, namun oleh bangsa ini sendiri,
- Tentang mental pengecut bangsa ini yang beraninya keroyokan, (tawuran harus massal, one to one, terlalu takut untuk man to man)
- Tentang matinya kesenian asli bangsa ini (pantes sinetron aja nyiplak),
- Tentang penjarahan besar-besar kekayaan alam ini pasca 1965,
- Tentang pendidikan bangsa ini yang tidak mengajarkan berkreasi dan berproduksi (masa negara maritim, garam aja import?)
- Tentang timor leste dan aceh,
- Tentang ...banyak lagi...
Rasanya buku ini wajib jadi bacaan siswa dan mahasiswa. Agar bangsa ini bisa keluar dari ketepurukannya, tak banyak harapan para elite sekarang untuk merubah paradigma mereka.
Dan saya kok (tambah) malu menjadi bagian dari bangsa ini?
No comments:
Post a Comment