Seriously,
Di belakang rumah mama, ada yayasan bernama Islami,
Punya jamaah sangat banyak,
Sering ngadain tabligh akbar, sepertinya sebulan sekali
Dimana ruas jalan sepanjang 1 km ditutup…
Dan jalananpun disemuti dengan pria berjubah putih, berjanggut plus celana 7/8.
Panas terik tak meraka hiraukan dalam mendengar ceramah sang uztad.
Fine!
Itu siang hari, biarpun kalo mau kerumah mak muji si tukang pijit saya harus memutar.
Malam hari akan banyak “customer”
Sepertinya salah satu petinggi yayasan itu bisa mengobati.
Dan membuka pengobatatan alternative,
Dulu saya ingat, lokasi disitu situasinya sama dengan lokasi sepanjang Jl. Raya itu,
Sekaarng rame dengan tukang bakso/minuman plus tukang parkir
mungkin juga preman, mengatas namakan restribusi keamanan.
Tetapi tadi malam,
GOSH,
Tabligh akbar apakah yang digelar dari Jam 12 malam sampai waktu shubuh tiba?????
Rumah orang tua yang berjarak setengah kilo aja sangat jelas mendengar jeritan semangat sang Uztad untuk berjihad dan bertobat,
But please…
Jam 12 malam sampai jam 4 pagi,
Waktu sebagian besar masyarakat istirahat
Coba kalo didekat situ ada anak balita yang lagi demam…
Ato ramaja sakit gigi?
Ato yang ngejar flight pagi2x, dan benar2x butuh tidur pulas…
Apa tambah ngga bisa tidur?
Anak2x saya aja yang sehat terbangun jam 3 pagi mendengar "jeritan" si uztad,
walaupun untungnya ngga pake acara rewel seperti biasanya, malah happy dan main-main.
Duh,
Inget postingannya pak syamsul,
Katanya agama ini bukan agama yang cuek,
Yeah…you tell me!
1 comment:
hmm... iya.. dulu pas Naila belum umur setahun, pas malam takbiran gelisah banget. rumah gw beda sau ama masjid Ky, dan Naila anaknya sensitif sama bunyi2an. kasian jadinya, semaleman keganggu takbir. tapi gimana lagi :(
Post a Comment