kalo' bulan puasa gini, terkadang ingatan gue melayang 16 tahun yang lalu (duh, lama bener ya…)
gue saat itu sekolah disebuah SD Katholik, berat memang sebagai anak kecil berseragam putih merah harus puasa, sementara teman-teman kebanyakan tidak.
Menjelang EBTANAS, kami diwajibkan ikutan Retret (semacam Pesantren kilat gitu lah, anologinya,errr, ruthy, help me with this )
termasuk gue dan beberapa rekan lain yang Non Katholik. Dan retret itu diadakan ketika bulan puasa.
Gue lupa, dimana tempat kami retret, sepertinya daerah jakarta timur.
Gue dan beberapa teman yang lain yang beragama Islam, ditempatkan di satu paviliun, terpisah dari 3 asrama utama, tempat teman-teman kami yang Katholik tidur.
Setiap sahur, kami dibangunkan oleh guru Agama kami, ibu Elizabeth namanya. Ketika kami sahur, beliau menunggui kami, mengingatkan kami untuk makan dan minum yang cukup. Sampai sholat shubuh pun tiba, beliau masih menunggui kami.
Di saat ini dimana umat manusia gampang terpecah, isu SARA cepat merebak, gue suka ingat jasa-jasa ibu Elizabeth. Dengan santai dan penuh perhatiannya, beliau harus bagun sebelum kami bangun, menunggui kami, padahal matanya pasti berat karena semalam sebelumnya menyelesaikan apa yang perlu diselesaikan kala retret. Apalagi beliau pastinya tidak pernah sahur sebelumnya.
Duh, andai semua manusia beberbesar seperti ibu Elizabeth,mungkin kerusuhan Poso tidak akan ada (dan mungkin Tibo dkk tidak dihukum mati) Miss You, bu!
No comments:
Post a Comment